Pengangguran lulusan SMU ke atas pilih-pilih pekerjaan

Selasa, 06 Mei 2014 - 20:44 WIB
Pengangguran lulusan SMU ke atas pilih-pilih pekerjaan
Pengangguran lulusan SMU ke atas pilih-pilih pekerjaan
A A A
Sindonews.com - Tingkat pengangguran yang berasal dari lulusan jenjang pendidikan SMU ke atas terbilang tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), per Februari 2014, tingkat pengangguran SMU mencapai 9,1 persen, SMK sebesar 7,21 persen, Diploma I/II/III sebesar 5,87 persen, sementara universitas menembus 4,31 persen. Bandingkan dengan lulusan SD yang hanya 3,69 persen.

Deputi Bidang Kemiskinan Ketenagakerjaan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Bappenas Rahma Iryanti menuturkan, salah satu penyebab tingginya tingkat pengangguran berasal dari pendidikan SMU ke atas adalah karena mereka terlalu pilih-pilih.

“Kelompok muda yang semakin baik butuh pekerjaan bagus. Dia akan menunggu pekerjaan bagus. Masa tunggu untuk SMU dan perguruan tinggi lebih dari 1 tahun. Kalau SMP SD kan kerja apa saja,” ujar Rahma, di kantor BPS, Selasa (6/5/2014).

Sikap pilih-pilih mereka karena mereka memiliki keahlian. Karena itulah, menurut Rahma, investasi di sektor-sektor yang membutuhkan keahlian sesuai pengangguran SMU ke atas harus ditingkatkan. Terlebih, jumlah angkatan kerja dari SMU ke atas semakin besar. Per Februari 2014, angkatan kerja dari jenjang SMU ke atas menembus 41,8 juta padahal per Februari 2013 hanya 39,59 juta orang.

“Menurunkan pengangguran 0,1 persen saja enggak mudah. Itu (angkatan kerja) harus diikuti kecepatan investasi,” imbuhnya.

Rahma menambahkan, penambahan angkatan kerja dari jenjang SMU ke atas perlu lebih diantisipasi menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Salah satu antisipasi tersebut adalah dengan menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mengetahui kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan.

“Dalam menghadapi MEA maka skill dan keahlian menjadi penting. Ke depan persaingan tenaga terampil. Pemerintah harus kerja sama dengan industri buat semacam partnership dengan industri,” ucapnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7015 seconds (0.1#10.140)