Beban Listrik di Jabar Turun 11% Selama Lebaran

Jum'at, 08 Agustus 2014 - 10:21 WIB
Beban Listrik di Jabar Turun 11% Selama Lebaran
Beban Listrik di Jabar Turun 11% Selama Lebaran
A A A
BANDUNG - Konsumsi listrik di wilayah Jawa Barat (Jabar) selama Lebaran terhitung 28-31 Juli turun sekitar 11%. Pada periode tersebut, beban puncak siang berada pada kisaran 2.800-3.300 MW, sedangkan beban puncak malam berkisar 4.000-4.500 MW.

Demikian disampaikan oleh Supervisor Komunikasi PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB) Agus Yuswanta, Kamis (7/8/2014).

Pada kondisi normal, rata-rata beban puncak siang 5.721 MW, sedangkan rata-rata beban puncak malam 8.300 MW.

"Pada momen Lebaran konsumsi listrik di Jabar turun sekitar 11%, namun kini mulai kembali normal. Pada 3 Agustus untuk beban puncak malam dan 4 Agustus untuk beban puncak siang," ujarnya.

PLN DJBB mengklaim pasokan listrik selama Lebaran tidak ada hambatan mengingat kemampuan daya mencapai 9.159 MW. Apalagi, pada momen tersebut industri dan perkantoran libur beraktivitas yang menjadikan beban turun.

"Pelanggan industri mengonsumsi sekitar 50% dari total pasokan listrik di Jabar yang menempatkannya sebagai pemberi kontribusi konsumsi terbesar," katanya.

Kesempatan tersebut dimanfaatkan PLN DJBB untuk memelihara keandalan pasokan listrik terutama jalur pasokan listrik untuk pelaku industri. Sejumlah gardu induk di jalur pasokan listrik industri dilakukan pemeliharaan.

"Contohnya pada hari kedua Lebaran. Sebanyak 23 petugas kami melakukan pemeliharaan Gardu Induk Rancaekek. Gardu induk ini yang memasok listrik untuk kawasan industri di Rancaekek seperti PT Kahatex dan lain-lain," terang dia.

Dalam rangka mengamankan pasokan listrik selama Lebaran, pihaknya membuka 2.832 personil 348 posko disiagakan. Dengan perlengkapan pendukung berupa 434 unit kendaraan, 58 unit trafo mobile, 23 unit mobil crane, 10 unit mobil deteksi gangguan dan 87 unit genset kapasitas 1-100 kVA.

"Tidak ada pemadaman listrik yang terencana selama Lebaran kemarin," katanya.

Sebelumnya, Manager Bidang Komunikasi Hukum dan Administrasi PLN DJBB Agung Murdifi memprediksi pada H-2 sampai H+7 Lebaran beban puncak rata-rata siang hari diprediksi turun hingga 35%.

Hal tersebut dikarenakan pelanggan industri, perkantoran, dan perusahaan komersial sudah meliburkan aktivitasnya. Sementara pada malam hari beban puncak listrik diprediksi turun 25% dibandingkan hari normal.

Adapun jumlah pelanggan PLN DJBB yang tercatat mencapai 11,6 juta sambungan dengan sekitar 85% diantaranya merupakan pelanggan 450 dan 900 KVA. PLN DJBB menargetkan ada penambahan sebanyak 850.000 pelanggan baru pada tahun ini. Hingga akhir Juni lalu hanya terealisasi sebesar 350.000 pelanggan baru.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7583 seconds (0.1#10.140)