INTI Genjot Target Pemasangan Sistem RFID

Selasa, 12 Agustus 2014 - 20:38 WIB
INTI Genjot Target Pemasangan Sistem RFID
INTI Genjot Target Pemasangan Sistem RFID
A A A
PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) berkomitmen untuk menyelesaikan target pemasangan perangkat sistem radio frequency identification (RFID), yang saat ini diimplementasikan di wilayah Jakarta.

Hal ini sebagai program sistem monitoring dan pengendalian Bahan Bakar Minyak (SMPBBM) bersubsidi masih berjalan hingga saat ini. "Program ini masih berjalan, terbukti dari progress yang terjadi," kata Direktur Utama PT INTI Tikno Sutisna dalam rilisnya, Selasa (11/8/2014).

Hingga posisi per 6 Agustus 2014, PT INTI telah memasang sebanyak 352.641 RFID untuk wilayah DKI Jakarta. Selain itu, perangkat sistem berbasis teknologi informasi inipun telah diinstalasi pada 254 dari total 276 SPBU di wilayah Jakarta, 134 SPBU yang sudah terhubung ke data center Pertamina dan 119 SPBU yang telah dinyatakan lulus uji fisik, fungsi, dan kestabilan oleh PT Pertamina selaku pemilik proyek.

Catatan tersebut menunjukkan bahwa PT INTI dan PT Pertamina terus bekerja sama dalam pemasangan perangkat sistem RFID. Sebab, tujuan akhir program SMPBBM ini tidak sekedar menjadi poin aksi korporasi saja, tapi juga merupakan dukungan terhadap pemerintah untuk menyiapkan sistem monitoring dan pengendalian BBM.

Apalagi, teknologi RFID ini dapat berfungsi sebagai alat kontrol yang memiliki kapabilitas untuk mencatat setiap transaksi secara otomatis. Selain itu, pada dasarnya perangkat sistem RFID ini tidak sekedar ‘tiket’ untuk membeli BBM bersubsidi saja.

Perangkat sistem ini juga berfungsi sebagai ‘alat blokir’ bagi kendaraan yang biasa menggunakan BBM nonsubsidi atau tidak berhak mendapat alokasi BBM bersubsidi agar tetap mengisi BBM nonsubsidi.

Hal ini sesuai amanat Peraturan Badan Pelaksana Kegiatan Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) No6 Bab III Pasal 2 dan Pasal 5 Ayat 1 yang mewajibkan setiap kendaraan bermotor yang akan membeli BBM di penyalur wajib untuk dipasangi identitas yang dapat dipindai/dibaca secara elektronik oleh electronic data capture (EDC) di setiap nozzle pada penyalur. Sama halnya dengan badan usaha penyalur BBM.

Artinya, RFID ini membantu pemerintah menjaga efektifitas penyediaan serta penyaluran BBM bersubsidi agar dapat dikendalikan sesuai dengan kuota Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan tepat sasaran, ujungnya penyalahgunaaan/penyelewengan penggunaan BBM bersudbsidi dapat diminimalisir.

"Jika pemerintah menghendaki, sistem ini bisa diimplementasikan juga untuk mengendalikan dan membatasi BBM bersubsidi, tentunya berbekal payung hukum yang jelas," lanjut Tikno.

Oleh karena itu, kini PT Pertamina pun memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para pemilik kendaraan untuk memasang RFID dengan cara mendaftar secara online melalui akses pada www.smpbbm.com. Registrasi online memudahkan konsumen untuk tidak lagi perlu mengantre di posko-posko registrasi.

Setelah mengisi/melengkapi data di web, konsumen akan mendapatkan nomor tiket yang menjadi bukti antrean pemasangan di posko dengan jam yang diinginkan. Berikut merupakan lokasi posko pemasangan RFID yang bisa dikunjungi pemilik kendaraan bermotor di wilayah DKI Jakarta.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4798 seconds (0.1#10.140)