IHSG Diproyeksi Menguji Resistance 5.165/5.175

Rabu, 20 Agustus 2014 - 08:39 WIB
IHSG Diproyeksi Menguji Resistance 5.165/5.175
IHSG Diproyeksi Menguji Resistance 5.165/5.175
A A A
JAKARTA - Indeks Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diproyeksi akan melanjutkan kenaikan dan menguji resistance di 5.165/5.175.

Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah memperkirakan IHSG diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks menguat dan coba menguji target minor ascending triangle di level 5.168.

“Hari ini, IHSG masih akan bergerak melanjutkan kenaikannya coba menguji resistance di 5.165/5.175,“ kata dia, Rabu (20/8/2014).

Dia memprediksi, IHSG akan bergerak pada kisaran support 5.157 dan resistance 5.165/5.175. Potensi IHSG reli di zona hijau didukung positifnya bursa global.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup melanjutkan kenaikan, jelang simposium tahunan The Fed yang akan membahas kebijakan moneter negara Paman Sam tersebut. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 0,48% dan indeks S&P500 sebesar 0,50%.

Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh kekhawatiran krisis global dan peristiwa geopolitik di Ukraina dan Timur Tengah. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 Jepang sebesar 0,17% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan 0,20%.

Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak mixed. Harga minyak mentah WTI naik 0,08% ke level USD92,93 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,02% ke posisi USD1.296,40 per ons.

Dari dalam negeri, pemerintah berencana membatasi produksi batu bara pada periode 2015-2030. Kemungkinan pemerintah mentetapkan kuota produksi sebanyak 425 juta ton/tahun. Sebagai tambahan, konsumsi domestik batu bara diasumsikan sebesar 98 juta ton/tahun dan naik 8%/tahun.

Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyiapkan rancangan enam aturan pasar modal syariah yang diharapkan rampung akhir tahun ini. Aturan disiapkan untuk mempermudah penerbitan efek syariah di pasar modal Indonesia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7569 seconds (0.1#10.140)