Kecurigaan Lino di Balik Pembangunan Pelabuhan Cilamaya

Rabu, 10 Desember 2014 - 17:15 WIB
Kecurigaan Lino di Balik Pembangunan Pelabuhan Cilamaya
Kecurigaan Lino di Balik Pembangunan Pelabuhan Cilamaya
A A A
JAKARTA - Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino mengatakan, rencana pemerintah ingin membangun pelabuhan di Cilamaya, Karawang tidak efisien. Pembangunan ini disinyalir akan menguntungkan Singapura.

Menurutnya, jika Pelabuhan Cilamaya dibangun maka kapal dari luar negeri akan terpecah masuk ke Indonesia. Mereka lebih memilih kapal kecil untuk ke Tanjung Priok dan Cilamaya.

"Jadi yang masuk ke Cilamaya dan Tanjung Priok nanti kapal volume kecil. Ini mereka kapal besar transhipment di Singapura. Saya curiga ini kepentingan Singapura," katanya dalam diskusi bersama Sindo Weekly di Warung Daun, Jakarta, Rabu (10/12/2014).

Masuknya kapal kecil ke Indonesia akan menambah biaya dan harga produk dalam negeri semakin tinggi. Pembangunan Cilamaya adalah solusi yang keliru dan tidak efisien.

"Kalau Priok terus diperbesar semua ke situ, kapal besar masuk, biaya akan bisa di tekan. Kalau ke Cilamaya maka kapal yang masuk volume kecil yang masuk, transhipment di Singapura," tegasnya.

Namun, Lino merasa lega mengetahui kebijakan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan yang tidak mau membiayai pembangunan Cilamaya.

"Pak Jonan bilang banyak tekanan bikin Cilamaya, akhirnya boleh bangun tapi pemerintah enggak mau kasih uang. Kalau ada yang mau bangun besok saya kasih izin. Tapi siapa yang mau bangun pelabuhan," pungkas Lino menirukan pernyataan Jonan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4941 seconds (0.1#10.140)