Bank Syariah Bukopin Targetkan Pembiayaan Tumbuh 17%

Rabu, 21 Januari 2015 - 10:40 WIB
Bank Syariah Bukopin Targetkan Pembiayaan Tumbuh 17%
Bank Syariah Bukopin Targetkan Pembiayaan Tumbuh 17%
A A A
JAKARTA - Bank Syariah Bukopin (BSB) menargetkan pada tahun ini pembiayaan Rp3,16 triliun atau tumbuh 17% dari total pembiayaan 2014 senilai Rp3,7 triliun.

Direktur Utama BSB Riyanto mengatakan, tahun ini perusahaan akan lebih fokus pada pembiayaan sektor UKM dan mikro.“Tahun ini kami fokus mengembangkan bisnis mikro. Selain itu, kita juga akan mengembangkan pembiayaan komersial. Porsinya, pembiayaan mikro 60% dan komersial sebesar 40%,” katanya kepada sejumlah media di Jakarta kemarin.

Riyanto menjelaskan, perseroan tahun ini akan fokus menyalurkan pembiayaan pada sembilan sektor yakni pendidikan, kesehatan, lembaga keuangan, migas, transportasi, hotel dan restoran, konstruksi, perdagangan, dan multifinansial. “Akhir tahun lalu kita telah meluncurkan produk pembiayaan sektor pendidikan dengan menggandeng Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kami menargetkan pembiayaan dari sektor tersebut untuk tahun ini sebesar Rp50 miliar,” paparnya.

Dia mengungkapkan, tahun lalu strategi pengembangan produk dilakukan melalui survei untuk melihat potensi pasar dan kebutuhan produk di masyarakat. Adapun produk baru yang dikembangkan antara lain pembiayaan iB SiAga Pendidikan, pembiayaan iB Kepemilikan Emas, serta pengembangan pembiayaan iB SiAga Pensiun.

Selain itu, lanjut Riyanto, perseroan juga mengembangkan teknologi informasi (TI) dengan melakukan migrasi ke mesin core banking dan penggunaan infrastruktur disaster recovery center (DRC) secara mandiri.

“Ke depan pengembangan produk dan jasa akan lebih diarahkan pada kemudahan transaksi, baik transaksi electronic channel (e-channel) maupun electronic money (e-money). Riyanto menambahkan, untuk pengembangan produk pembiayaan akan diarahkan kepada pola direct financing . Untuk itu, ada beberapa produk dan jasa baru yang akan diluncurkan tahun ini, baik produk pendanaan, pengembangan outlet delivery channel, maupun jasa layanan perbankan lain.

Dia mengatakan, hingga akhir 2014 kinerja bisnis BSB tetap tumbuh. Hal tersebut tercermin dari keberhasilan BSB membukukan pertumbuhan aset menjadi Rp5,16 triliun. Sementara dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp3,99 triliun.

Adapun rasio kecukupan modal ( capital adequacy ratio / CAR) mencapai 15,74%, rasio pembiayaan terhadap pendanaan (finance to deposit ratio/ FDR) sebesar 92,89%, dan kredit bermasalah (non performing financing /NPF) sebesar 2,43%.

Hatim varabi
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7755 seconds (0.1#10.140)