BI: Inflasi Tinggi Gerogoti Penghasilan Rakyat

Rabu, 06 Mei 2015 - 14:09 WIB
BI: Inflasi Tinggi Gerogoti Penghasilan Rakyat
BI: Inflasi Tinggi Gerogoti Penghasilan Rakyat
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, tingginya tingkat inflasi di Indonesia dapat menyebabkan penghasilan rakyat terus digerogoti. Sebab, kenaikan inflasi menyebabkan sejumlah barang mengalami kenaikan harga dan pada akhirnya membuat penghasilan rakyat menurun.

"Inflasi ini memang harus dikendalikan, karena kita sama-sama tahu inflasi membuat rakyat penghasilannya digerogoti. Karena dengan naiknya harga akan membuat rakyat penghasilannya turun," jelas Gubernur BI Agus Martowardojo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/5/2015).

Dia mengatakan, tingginya tingkat inflasi juga menyebabkan Indonesia kalah saing dibanding negara lain. Jika dibandingkan dengan negara ASEAN+5, angka inflasi di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir mencapai rekor tertinggi.

"Semua negara anggota ASEAN+5 itu inflasinya sudah di bawah 5% selama 10 tahun terakhir. Nah Indonesia pada 2013-2014 inflasi kita 8,3%," imbuhnya.

Agus menjelaskan, inflasi yang rendah bisa menjamin rata-rata tingkat bunga turun. Selain itu, rendah dan stabilnya tingkat inflasi juga mampu menahan keinginan orang untuk berspekulasi dan menimbun barang.

"Inflasi yang rendah juga bisa menjamin rata-rata tingkat bunga turun, dan juga inflasi yang rendah dan stabil akan bisa membuat keinginan orang untuk berspekulasi menimbun barang. Karena takut barang harganya naik menjadi tertangani," pungkasnya.

Sekadar diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada April 2015 Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,36%. Sementara untuk inflasi tahun ke tahun (YoY) sebesar 6,79% atau meningkat jika dibanding inflasi Maret 2015 yang hanya 0,17%.

(Baca: BPS: Februari 2015, Indonesia Deflasi 0,36%)
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8169 seconds (0.1#10.140)