Ikuti Wall Street dan Asia, IHSG Dibuka Tergelincir

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka tergelincir ke zona merah terimbas melemahnya Wall Street dan bursa Asia. IHSG tergerus 28,91 poin atau 0,56% ke level 5.156,04.

IHSG kemarin ditutup berhasil menguat setelah sempat berada di zona merah sejak awal sesi didukung saham sektor tambang. IHSG terangkat 24,64 poin atau 0,48% ke level 5.184,95. Penguatan itu di tengah terkoreksinya bursa Asia. Pagi ini, bursa Asia dibuka kembali memerah.

Indeks Shanghai turun 62,85 poin atau 1,49% ke 4.166,41; indeks Straits Times melemah 17,01 poin 0,49% ke 3.442,78; indeks Hang Seng merosot 153,33 poin atau 0,55% ke 27.487,33; dan indeks Nikkei 225 anjlok 208,00 poin atau 1,06% ke 19.32,63.

Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp42 miliar dengan 9 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp8,39 miliar, dengan aksi jual asing mencapai Rp35,91 miliar dan aksi beli Rp27,52 miliar. Tercatat 3 saham menguat, 29 saham melemah dan 12 saham stagnan.

Sektor saham hari ini hampir semunya dibuka memerah semua. Sektor dengan pelemahn terdalam adalah aneka industri yang anjlok 1,67%, diikuti industri dasar susut 1,12%.

Adapun saham yang menguat, di antaranya PT Ciputra Development Tbk (CTRA) naik Rp15 menjadi Rp1.410, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik Rp5 menjadi Rp1.810 dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik Rp50 menjadi Rp6.600.

Sementara saham yang melemah, di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp125 menjadi Rp48.050, PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) turun Rp700 menjadi Rp16.300 dan PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp225 menjadi Rp21.000.