Tiket KA Tambahan Lebaran Ekonomi Langsung Ludes
A
A
A
SEMARANG - Antusias masyarakat menggunakan moda transportasi kereta api (KA) untuk mudik lebaran cukup tinggi. Terbukti, baru sehari penjualan tiket KA tambahan Lebaran dibuka kelas ekonomi langsung ludes.
Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang Suprapto mengatakan, antusias masyarakat menggunakan KA untuk mudik sudah terlihat sejak dibukanya penjualan tiket KA Lebaran, bulan lalu, yang langsung habis terjual.
Dia menyebutkan, untuk tiket KA tambahan Lebaran kelas ekonomi PSO atau bersusidi, perjalanan H-1 sampai H-3 telah habis terjual. Bahkan, ada beberapa KA tambahan lebaran kelas ekonomi subsidi yang telah habis dari H-6 sampai H-1.
Sementara untuk KA kelas komersil di hari pertama rata-rata okupansinya berkisar antara 70% sampai dengan 80%. "Kelas Ekonomi Subsidi memang paling diburu dan rata-rata telah habis," katanya.
Dia mengaku, cepatnya penjualan tiket KA Lebaran, tidak lepas dari semakin mudahnya melakukan pemesanan tiket. Dia menyebutkan, sebagian besar masyarakat memesan tiket KA melalui chanel eksternal berupa minimarket, atau saluran online melalui website PT KAI.
Bahkan lanjut Suprapro, pemesanan tiket melalui stasiun cenderung sepi dan hanya dipenuhi oleh calon penumpang yang melakukan perjalanan go show. "Saat ini pemesanan tiket lebih mudah, bisa melalui berbagai cara, sehingga semakin mudah, karena tidak perlu datang ke stasiun. Di stasiun Semarang Poncol relatif banyak yang pesan, tapi untuk Tawang sepi," ujarnya.
KA tambahan Lebaran, yang melintas di Daop 4 ada enam KA yang melayani 12 perjalanan dengan total kapasitas tempat duduk 8.568 seat per hari. Dari enam KA Empar merupakan, KA ekonomi PSO dan dua KA komersial.
KA yang melintas masing-masing, adalah KA Gajayana Lebaran, KA Sembrani Lebaran, KA Tawang Jaya Lebaran, KA Matarmaja Lebaran, KA Kertajaya Lebaran dan KA Mantap Lebaran.
PT KAI mengimbau kepada seluruh calon penumpang yang sudah berhasil melakukan pemesanan, untuk segera melakukan pencetakan tiket di mesin Cetak Tiket Mandiri (CTM) yang tersedia di stasiun untuk menghindari hilangnya struk pembayaran dan antrean panjang pencetakan tiket menjelang keberangkatan KA.
Di sisi lain, warga meminta penjualan tiket KA Lebaran tidak hanya dijual secara online. Sebab, tidak semua bisa mengakses. Apalagi bagi kebanyakan warga yang berprofesi sebagai pedagang kecil. Selain itu, bila terjadi gangguan jaringan pemesanan tiket via online susah diakses.
Udin, karyawan swasta di bilangan Jakarta Pusat yang hendak mudik ke Cirebon mengaku baru bisa mendapatkan tiket pagi. Padahal, dia sudah antre sejak malam dini hari di minimarket.
"Saya antre bang, sampai jam 3 pagi lebih. Kita antre di Alfamart dari tengah malam. Udah gitu tiap akses tiket gagal terus. Jadi enggak dapet. Saya baru dapet pagi pas lihat tiket KA via HP ternyata masih ada yang kosong. Padahal, semalam susah diakses," katanya.
Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang Suprapto mengatakan, antusias masyarakat menggunakan KA untuk mudik sudah terlihat sejak dibukanya penjualan tiket KA Lebaran, bulan lalu, yang langsung habis terjual.
Dia menyebutkan, untuk tiket KA tambahan Lebaran kelas ekonomi PSO atau bersusidi, perjalanan H-1 sampai H-3 telah habis terjual. Bahkan, ada beberapa KA tambahan lebaran kelas ekonomi subsidi yang telah habis dari H-6 sampai H-1.
Sementara untuk KA kelas komersil di hari pertama rata-rata okupansinya berkisar antara 70% sampai dengan 80%. "Kelas Ekonomi Subsidi memang paling diburu dan rata-rata telah habis," katanya.
Dia mengaku, cepatnya penjualan tiket KA Lebaran, tidak lepas dari semakin mudahnya melakukan pemesanan tiket. Dia menyebutkan, sebagian besar masyarakat memesan tiket KA melalui chanel eksternal berupa minimarket, atau saluran online melalui website PT KAI.
Bahkan lanjut Suprapro, pemesanan tiket melalui stasiun cenderung sepi dan hanya dipenuhi oleh calon penumpang yang melakukan perjalanan go show. "Saat ini pemesanan tiket lebih mudah, bisa melalui berbagai cara, sehingga semakin mudah, karena tidak perlu datang ke stasiun. Di stasiun Semarang Poncol relatif banyak yang pesan, tapi untuk Tawang sepi," ujarnya.
KA tambahan Lebaran, yang melintas di Daop 4 ada enam KA yang melayani 12 perjalanan dengan total kapasitas tempat duduk 8.568 seat per hari. Dari enam KA Empar merupakan, KA ekonomi PSO dan dua KA komersial.
KA yang melintas masing-masing, adalah KA Gajayana Lebaran, KA Sembrani Lebaran, KA Tawang Jaya Lebaran, KA Matarmaja Lebaran, KA Kertajaya Lebaran dan KA Mantap Lebaran.
PT KAI mengimbau kepada seluruh calon penumpang yang sudah berhasil melakukan pemesanan, untuk segera melakukan pencetakan tiket di mesin Cetak Tiket Mandiri (CTM) yang tersedia di stasiun untuk menghindari hilangnya struk pembayaran dan antrean panjang pencetakan tiket menjelang keberangkatan KA.
Di sisi lain, warga meminta penjualan tiket KA Lebaran tidak hanya dijual secara online. Sebab, tidak semua bisa mengakses. Apalagi bagi kebanyakan warga yang berprofesi sebagai pedagang kecil. Selain itu, bila terjadi gangguan jaringan pemesanan tiket via online susah diakses.
Udin, karyawan swasta di bilangan Jakarta Pusat yang hendak mudik ke Cirebon mengaku baru bisa mendapatkan tiket pagi. Padahal, dia sudah antre sejak malam dini hari di minimarket.
"Saya antre bang, sampai jam 3 pagi lebih. Kita antre di Alfamart dari tengah malam. Udah gitu tiap akses tiket gagal terus. Jadi enggak dapet. Saya baru dapet pagi pas lihat tiket KA via HP ternyata masih ada yang kosong. Padahal, semalam susah diakses," katanya.
(dmd)