IHSG Diprediksi Masih Tertekan
A
A
A
JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi masih akan tertekan.
"IHSG akan bergerak mixed (variatif) cenderung tertekan dengan range pergerakan 5.140-5.215," kata analis Reliance Securities Lanjar Nafi, Selasa (12/5/2015).
Dia menyampaikan, sinyal pelemahan IHSG tidak begitu jalan, hanya akan terkonsolidasi menanti sentimen positif dari dalam negeri.
Dia mengatakan, investor cenderung berhati-hati menyambut data tingkat penjualan eceran yang akan dirilis oleh Bank Indonesia (BI). Selain itu, tingkat suku bunga dan neraca perdagangan yang akan di umumkan pekan ini juga menjadi faktor kehati-hatian investor.
Sentimen selanjutnya yang masih akan ditunggu investor, di antaranya indeks leading ekonomi dan neraca pembayaran di Jepang dan data tingkat pinjaman baru di China.
Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini, di antaranya BBRI, BSDE, CPIN, LSIP, PGAS dan ADRO.
Sementara IHSG kemarin ditutup melemah tipis 9,73 poin atau 0,19% di level 5.172,48 di akhir sesi. Hanya dua sektor indeks yang mengalami penguatan, yakni industri dasar dan pertambangan.
"IHSG akan bergerak mixed (variatif) cenderung tertekan dengan range pergerakan 5.140-5.215," kata analis Reliance Securities Lanjar Nafi, Selasa (12/5/2015).
Dia menyampaikan, sinyal pelemahan IHSG tidak begitu jalan, hanya akan terkonsolidasi menanti sentimen positif dari dalam negeri.
Dia mengatakan, investor cenderung berhati-hati menyambut data tingkat penjualan eceran yang akan dirilis oleh Bank Indonesia (BI). Selain itu, tingkat suku bunga dan neraca perdagangan yang akan di umumkan pekan ini juga menjadi faktor kehati-hatian investor.
Sentimen selanjutnya yang masih akan ditunggu investor, di antaranya indeks leading ekonomi dan neraca pembayaran di Jepang dan data tingkat pinjaman baru di China.
Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini, di antaranya BBRI, BSDE, CPIN, LSIP, PGAS dan ADRO.
Sementara IHSG kemarin ditutup melemah tipis 9,73 poin atau 0,19% di level 5.172,48 di akhir sesi. Hanya dua sektor indeks yang mengalami penguatan, yakni industri dasar dan pertambangan.
(rna)