Usir Kesumpekan di Ruang Keluarga

Rabu, 13 Mei 2015 - 07:35 WIB
Usir Kesumpekan di Ruang Keluarga
Usir Kesumpekan di Ruang Keluarga
A A A
Lantaran kerap dijadikan area untuk kumpul keluarga, bersantai, ataupun melepas penat, ruang keluarga tentu harus jauh dari kesan sempit dan sumpek. Bagaimana cara mewujudkan itu semua?

Tolok ukur kenyamanan sering ditentukan dari luas ruang yang dimiliki. Padahal, anggapan tersebut sangatlah keliru.

Dengan ruangan yang kecil pun, Anda dapat merasakan kenyamanan sekelas rumah mewah. Hanya, diperlukan penataan ekstra untuk menghadirkan kesan nyaman yang bisa dinikmati oleh seluruh anggota keluarga. Pertanyaannya sekarang, ruang mana yang harus dibuat nyaman agar bisa dinikmati oleh seluruh anggota keluarga? Jawabnya mungkin berbeda-beda. Bisa jadi ada yang menjawab dapur, taman, atau ruang keluarga.

Namun, biasanya pemilik rumah di lahan terbatas akan memilih ruang keluarga sebagai jantung dari hunian mereka. Bahkan, mereka rela menghilangkan ruang tamu agar ruang keluarga tampil lebih lapang. Namun, masalah yang sering muncul, bagaimana memperoleh ruang keluarga yang nyaman sekaligus sedap dipandang mata? Ayi Asmoro, arsitek sekaligus desainer interior dari A2 Studio, mengatakan dalam mendesain ruangan sempit, kita harus menyingkirkan pemikiran bahwa rumah kita itu sempit.

Sebab, pemikiran tersebut akan membatasi kreativitas kita dalam menata ruang. “Ketika berada di dalam ruangan yang ingin kita tata, kita harus bisa melihat area mana saja yang potensial menjadi area baru yang fungsional,” ujar Ayi. Sebelum Anda mulai menata ruang keluarga, sebaiknya lihat secara seksama elemen apa saja yang dapat Anda fungsikan serta elemen apa yang harus dihilangkan. Ruang keluarga yang terkesan sumpek menandakan bahwa ada yang salah dengan tata ruangnya.

Menurut Wuyosika Dewi Estrelita, desainer interior dari PT Ostakarya Jaya, supaya ruang keluarga terkesan lapang, sebaiknya jangan terlalu banyak meletakkan furnitur di sana. “Ruang keluarga sebaiknya juga dibuat terbuka dengan mengurangi sekat-sekat,” saran Wuyosika. Selain itu, kebutuhan elemen pengisi ruang keluarga dapat pula ditentukan dari luasan lahan yang tersedia sehingga tidak sembarang barang bisa masuk.

Anda tentu tidak ingin ruang keluarga hanya dipenuhi oleh benda-benda yang tidak sesuai dengan proporsi ruangan, bukan? Tidak hanya dijadikan area untuk berkumpul, ruang keluarga juga sering dibuat menjadi area penyimpanan koleksi pribadi pemilik rumah seperti buku, perkakas tangan, majalah, dokumen, dan lain-lain. Hal inilah yang membuat ruang keluarga menjadi terkesan sumpek.

Untuk mengatasinya, Anda bisa membuat rak ataupun lemari built-in (lemari tanam). Kehadiran lemari ini menjadi salah satu solusi penyimpanan di area terbatas. Untuk menciptakan kesan lapang, Anda boleh menambahkan elemen kaca pada pintupintu lemari. Namun, tetap sesuaikan dengan ukuran ruang yang tersedia. Jangan sampai kehadirannya justru membuat ruangan menjadi kian sumpek.

Letak ruang keluarga biasanya berada di tengah rumah sehingga kerap ruangan ini tidak mendapatkan asupan cahaya dan udara alami. Padahal, kedua unsur tersebut menentukan sehat-tidaknya sebuah ruangan. Guna mengatasinya, Anda bisa membuat sendiri lubang udara di dinding yang menghadap langsung ke arah luar.

Aprilia s Andyna
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7152 seconds (0.1#10.140)