Blusukan Cari Apartemen Murah
A
A
A
Tingginya permintaan apartemen akibat semakin terbatasnya lahan, meningkatnya volume kendaraan dan penduduk yang semakin padat di kawasan Jabodetabek sehingga harga jual hunian vertikal ini membumbung tinggi.
Namun, masih ada sejumlah pengembang yang menawarkan apartemen terjangkau, terutama yang berlokasi di kawasan suburban. Jenis hunian vertikal, seperti apartemen atau kondominium, belakangan menjadi pilihan yang ideal dan prospektif bagi banyak kalangan, terutama profesional.
Mereka umumnya membutuhkan tempat tinggal yang eksklusif, dekat dengan lokasi kerja, dan memberikan fasilitas lebih yang sangat berbeda dengan perumahan. Adapun hidup di apartemen di tengah kota bisa menguntungkan penghuninya. Waktu tidak terbuang habis di tengah kemacetan menuju kantor atau sebaliknya. Biaya perjalanan pun bisa dihemat karena jaraknya relatif dekat.
Termasuk di Kota Jakarta yang semakin disesaki bangunan-bangunan tinggi, tanpa terkecuali gedung apartemen yang terus bertumbuh begitu pesat. Tingginya permintaan akan apartemen membuat harga properti ini meroket. Selain untuk dihuni, hunian vertikal ini diburu berbagai kalangan sebagai sarana investasi. Itu karena peluang meraup untung yang berlipat.
Tidak heran, pada kuartal pertama tahun 2015 ini, akibat pertumbuhan ekonomi yang melambat dan depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika (USD), biaya produksi apartemen cenderung naik, Terutama apartemen premium yang menggunakan 30%-40% material impor. Ferry Salanto, Associate Director Colliers International, mengemukakan, secara alami harga apartemen memang harus naik.
Hal ini untuk menjaga branding dan kepercayaan para pembeli terdahulu. Namun, kenaikan pada kuartal ini tak bisa sekencang periode-periode sebelumnya. Terlebih untuk kategori serviced apartment cukup tergantung dengan kondisi industri lain, seperti tambang, gas, dan minyak. Koreksi yang terjadi pada industri tersebut menyebabkan penyusutan kedatangan ekspatriat yang biasanya menjadi pelanggan.
“Pada kuartal ini, tingkat okupansi untuk serviced apartment turun 1,28%. Sementara, nonserviced apartment turun 0,64% dari kuartal sebelumnya,” imbuhnya. Selain itu, rata-rata biaya sewa apartemen di Jakarta turun 2% (qoq) ke angka USD21,8 atau sekitar Rp283.400 per meter persegi per bulan. Apartemen murah juga dibangun oleh PT Triputri Natatama melalui apartemen Lagoon Apartment.
Properti ini baru saja meluncurkan tower kedua yang berada di kawasan superblok Bekasi Town Square (BETOS). Ditargetkan pembangunan tower kedua ini akan rampung pada akhir 2016. Marketing Director Binakarya Propertindo Group, Juliati Hadi mengatakan, peluncuran tower kedua Lagoon Apartment merupakan respons pengembang atas tingginya minat beli konsumen.
“Ini membuktikan bahwa prospek properti di Bekasi semakin tinggi,” katanya. Lagoon Apartment menawarkan apartemen mulai harga Rp300 jutaan yang memiliki konsep one stop living, berada di kawasan superblok, dikelilingi pasar modern, hotel, ballroom, taman, dan waterpark. Tower kedua ini terdiri atas 22 lantai dengan sekitar 650 unit.
Rendra hanggara
Namun, masih ada sejumlah pengembang yang menawarkan apartemen terjangkau, terutama yang berlokasi di kawasan suburban. Jenis hunian vertikal, seperti apartemen atau kondominium, belakangan menjadi pilihan yang ideal dan prospektif bagi banyak kalangan, terutama profesional.
Mereka umumnya membutuhkan tempat tinggal yang eksklusif, dekat dengan lokasi kerja, dan memberikan fasilitas lebih yang sangat berbeda dengan perumahan. Adapun hidup di apartemen di tengah kota bisa menguntungkan penghuninya. Waktu tidak terbuang habis di tengah kemacetan menuju kantor atau sebaliknya. Biaya perjalanan pun bisa dihemat karena jaraknya relatif dekat.
Termasuk di Kota Jakarta yang semakin disesaki bangunan-bangunan tinggi, tanpa terkecuali gedung apartemen yang terus bertumbuh begitu pesat. Tingginya permintaan akan apartemen membuat harga properti ini meroket. Selain untuk dihuni, hunian vertikal ini diburu berbagai kalangan sebagai sarana investasi. Itu karena peluang meraup untung yang berlipat.
Tidak heran, pada kuartal pertama tahun 2015 ini, akibat pertumbuhan ekonomi yang melambat dan depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika (USD), biaya produksi apartemen cenderung naik, Terutama apartemen premium yang menggunakan 30%-40% material impor. Ferry Salanto, Associate Director Colliers International, mengemukakan, secara alami harga apartemen memang harus naik.
Hal ini untuk menjaga branding dan kepercayaan para pembeli terdahulu. Namun, kenaikan pada kuartal ini tak bisa sekencang periode-periode sebelumnya. Terlebih untuk kategori serviced apartment cukup tergantung dengan kondisi industri lain, seperti tambang, gas, dan minyak. Koreksi yang terjadi pada industri tersebut menyebabkan penyusutan kedatangan ekspatriat yang biasanya menjadi pelanggan.
“Pada kuartal ini, tingkat okupansi untuk serviced apartment turun 1,28%. Sementara, nonserviced apartment turun 0,64% dari kuartal sebelumnya,” imbuhnya. Selain itu, rata-rata biaya sewa apartemen di Jakarta turun 2% (qoq) ke angka USD21,8 atau sekitar Rp283.400 per meter persegi per bulan. Apartemen murah juga dibangun oleh PT Triputri Natatama melalui apartemen Lagoon Apartment.
Properti ini baru saja meluncurkan tower kedua yang berada di kawasan superblok Bekasi Town Square (BETOS). Ditargetkan pembangunan tower kedua ini akan rampung pada akhir 2016. Marketing Director Binakarya Propertindo Group, Juliati Hadi mengatakan, peluncuran tower kedua Lagoon Apartment merupakan respons pengembang atas tingginya minat beli konsumen.
“Ini membuktikan bahwa prospek properti di Bekasi semakin tinggi,” katanya. Lagoon Apartment menawarkan apartemen mulai harga Rp300 jutaan yang memiliki konsep one stop living, berada di kawasan superblok, dikelilingi pasar modern, hotel, ballroom, taman, dan waterpark. Tower kedua ini terdiri atas 22 lantai dengan sekitar 650 unit.
Rendra hanggara
(ars)