Mandiri Tunas Finance Perluas Pangsa Pasar
A
A
A
JAKARTA - PT Mandiri Tunas Finance (MTF) akan memperluas jaringan pemasaran melalui pemanfaatan kantor cabang Bank Mandiri, terutama daerah yang masih minim penetrasi pembiayaan.
”Perseroan menargetkan pangsa pasar sebesar 15% untuk pembiayaan mobil hingga akhir tahun,” ujar Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo saat melakukan kunjungan redaksi ke KORAN SINDO di Jakarta kemarin.
Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo menuturkan, pembiayaan untuk merek kendaraan Suzuki dan Daihatsu mendominasi. Selanjutnya, perseroan akan memperbesar pembiayaan merek lain. ”Jadi ada beberapa merek yang pembiayaannya masih kecil. Itu yang akan kita genjot,” paparnya.
Menurutnya, pada kuartal I/2015 ini kondisi industri automotif mengalami koreksi dan cukup lesu. Persentase mobil baru pada periode tersebut bahkan di bawah periode yang sama pada 2013. ”Jadi ini tantangan buat kita. Di satu sisi pangsa pasar harus tumbuh, tapi pertumbuhan ekonomi tidak memungkinkan. Pasar yang paling besar turun itu di Indonesia timur sebesar 21% dan DKI Jakarta sebesar 19%,” imbuhnya.
Untuk itu, lanjut Harjanto, perseroan juga lebih berhatihati dalam memberikan pembiayaan. Perseroan lebih selektif dalam pembiayaan segmen mobil bekas. ”Kami lakukan ini untuk mengurangi risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2015, yang hanya tumbuh 4,7%,” ujarnya.
Namun, ungkap dia, jika kondisi ekonomi pada kuartal II/2015 kembali pulih, perseroan berencana meningkatkan kembali persentase pembiayaan mobil bekas. ”Kita lihat situasi dahulu. Kalau ekonomi pulih, pembiayaan mobil bekas bisa meningkat lagi,” ucapnya.
Di tengah rencana Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berencana untuk memperketat aturan penyaluran kredit (loan to value/LTV) untuk pembelian rumah dan kendaraan bermotor, perseroan tidak terpengaruh oleh hal tersebut. Menurut dia, perseroan selama ini tidak menyasar segmen sewa guna usaha (SGU) dan hanya segmen yang distandarkan OJK. ”Itu tidak masalah buat kita karena segmen kita bukan yang SGU,” katanya.
Sebagai informasi, perseroan pada kuartal I/2015 berhasil menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp3,68 triliun atau meningkat 3,59% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sekitar Rp3,55 triliun.
Arsy ani s
”Perseroan menargetkan pangsa pasar sebesar 15% untuk pembiayaan mobil hingga akhir tahun,” ujar Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo saat melakukan kunjungan redaksi ke KORAN SINDO di Jakarta kemarin.
Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo menuturkan, pembiayaan untuk merek kendaraan Suzuki dan Daihatsu mendominasi. Selanjutnya, perseroan akan memperbesar pembiayaan merek lain. ”Jadi ada beberapa merek yang pembiayaannya masih kecil. Itu yang akan kita genjot,” paparnya.
Menurutnya, pada kuartal I/2015 ini kondisi industri automotif mengalami koreksi dan cukup lesu. Persentase mobil baru pada periode tersebut bahkan di bawah periode yang sama pada 2013. ”Jadi ini tantangan buat kita. Di satu sisi pangsa pasar harus tumbuh, tapi pertumbuhan ekonomi tidak memungkinkan. Pasar yang paling besar turun itu di Indonesia timur sebesar 21% dan DKI Jakarta sebesar 19%,” imbuhnya.
Untuk itu, lanjut Harjanto, perseroan juga lebih berhatihati dalam memberikan pembiayaan. Perseroan lebih selektif dalam pembiayaan segmen mobil bekas. ”Kami lakukan ini untuk mengurangi risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2015, yang hanya tumbuh 4,7%,” ujarnya.
Namun, ungkap dia, jika kondisi ekonomi pada kuartal II/2015 kembali pulih, perseroan berencana meningkatkan kembali persentase pembiayaan mobil bekas. ”Kita lihat situasi dahulu. Kalau ekonomi pulih, pembiayaan mobil bekas bisa meningkat lagi,” ucapnya.
Di tengah rencana Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berencana untuk memperketat aturan penyaluran kredit (loan to value/LTV) untuk pembelian rumah dan kendaraan bermotor, perseroan tidak terpengaruh oleh hal tersebut. Menurut dia, perseroan selama ini tidak menyasar segmen sewa guna usaha (SGU) dan hanya segmen yang distandarkan OJK. ”Itu tidak masalah buat kita karena segmen kita bukan yang SGU,” katanya.
Sebagai informasi, perseroan pada kuartal I/2015 berhasil menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp3,68 triliun atau meningkat 3,59% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sekitar Rp3,55 triliun.
Arsy ani s
(ftr)