Penyaluran Elpiji 3 Kg Lebihi Alokasi
A
A
A
SEMARANG - Data Pertamina Marketing Operasi Regional (MOR) 4 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), penyaluran elpiji 3 kilogram (kg) melebihi alokasi normal.
Ini menunjukkan bahwa konsumsi elpiji bersubsidi di daerah tersebut sejak awal tahun hingga April 2015 mengalami kenaikan.
GM Pertamina MOR 4 Kusnendar mengatakan, untuk wilayah Jawa Tengah, alokasi normal adalah 82.177.808 tabung, namun realisasi penyaluran Pertamina MOR IV sebanyak 85.258.520 tabung atau 4% lebih tinggi dari alokasi normal.
Sedangkan untuk wilayah DIY, alokasi normal 9.208.276 tabung, dengan realisasi penyaluran mencapai 9.806.760 tabung atau sama dengan 6% lebih tinggi dari alokasi normal.
“Realisasi penyaluran tersebut belum termasuk penyaluran di bulan Mei 2015 dan penambahan pada saat dilakukan operasi pasar,” katanya, Jumat (15/5/2015).
Sementara menanggapi maraknya pemberitaan kelangkaan elpiji 3 kg di wilayah Jateng, Pertamina MOR IV melakukan langkah-langkah proaktif. Pertamina sangat serius dalam melakukan pengawasan dan langkah-langkah antisipasi untuk mengatasi serta memberikan kenyamanan pada masyarakat dengan melakukan operasi pasar.
Humas Pertamina MOR IV Robert MV Dumatubun menambahkan, operasi pasar dilakukan selain untuk menambah dan memenuhi pasokan kebutuhan terhadap elpji 3 kg, juga dalam rangka normalisasi harga jual sampai pada tingkat pengecer.
“Pertamina beserta pemda dan dinas terkait langsung berkoordinasi dengan jajaran pemerintahan (camat, lurah, RW/RT) untuk menginformasikan kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui dan mengoptimalkan operasi pasar untuk mendapatkan elpiji dengan harga resmi Rp15.500,” katanya.
Dia mengaku, setidaknya sudah melakukan operasi pasar di kabupaten Wonogiri, Sleman, Bantu, Solo, Wonosobo, Megelang, Karangayar, dan Kabupaten Semarang. Dari pasar rakyat tersebut disalurkan lebih dari 11.000 tabung elpiji 3 kg.
Ini menunjukkan bahwa konsumsi elpiji bersubsidi di daerah tersebut sejak awal tahun hingga April 2015 mengalami kenaikan.
GM Pertamina MOR 4 Kusnendar mengatakan, untuk wilayah Jawa Tengah, alokasi normal adalah 82.177.808 tabung, namun realisasi penyaluran Pertamina MOR IV sebanyak 85.258.520 tabung atau 4% lebih tinggi dari alokasi normal.
Sedangkan untuk wilayah DIY, alokasi normal 9.208.276 tabung, dengan realisasi penyaluran mencapai 9.806.760 tabung atau sama dengan 6% lebih tinggi dari alokasi normal.
“Realisasi penyaluran tersebut belum termasuk penyaluran di bulan Mei 2015 dan penambahan pada saat dilakukan operasi pasar,” katanya, Jumat (15/5/2015).
Sementara menanggapi maraknya pemberitaan kelangkaan elpiji 3 kg di wilayah Jateng, Pertamina MOR IV melakukan langkah-langkah proaktif. Pertamina sangat serius dalam melakukan pengawasan dan langkah-langkah antisipasi untuk mengatasi serta memberikan kenyamanan pada masyarakat dengan melakukan operasi pasar.
Humas Pertamina MOR IV Robert MV Dumatubun menambahkan, operasi pasar dilakukan selain untuk menambah dan memenuhi pasokan kebutuhan terhadap elpji 3 kg, juga dalam rangka normalisasi harga jual sampai pada tingkat pengecer.
“Pertamina beserta pemda dan dinas terkait langsung berkoordinasi dengan jajaran pemerintahan (camat, lurah, RW/RT) untuk menginformasikan kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui dan mengoptimalkan operasi pasar untuk mendapatkan elpiji dengan harga resmi Rp15.500,” katanya.
Dia mengaku, setidaknya sudah melakukan operasi pasar di kabupaten Wonogiri, Sleman, Bantu, Solo, Wonosobo, Megelang, Karangayar, dan Kabupaten Semarang. Dari pasar rakyat tersebut disalurkan lebih dari 11.000 tabung elpiji 3 kg.
(rna)