Kapasitas Bandara Minangkabau Digenjot

Senin, 18 Mei 2015 - 09:24 WIB
Kapasitas Bandara Minangkabau Digenjot
Kapasitas Bandara Minangkabau Digenjot
A A A
PADANG - PT Angkasa Pura II (AP II) menargetkan Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), dalam 10 tahun ke depan bisa melayani 25 juta penumpang per tahun.

Saat ini kapasitas bandara tersebut baru 2,8 juta penumpang per tahun. Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya mengatakan, perseroan akan terus mengoptimalkan potensi bisnis dari sejumlah bandara yang dimilikinya. Menurutnya, Sumbar memiliki potensi bisnis pariwisata yang luar biasa karena dikaruniai gugusan gunung dan hamparan pantai yang indah. Selain pariwisata, perekonomian daerah di kawasan ini juga terus tumbuh.

”Jadi, bagaimana potensi ekonomi ini akan terus dikembangkan. Kita harus melihatnya bukan hanya dari sisi operator bandara, tapi lebih kepada pelaku pasar,” kata Budi seusai melakukan kunjungan kerja di Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumbar, akhir pekan lalu. Sebagai catatan, pemerintah memasukkan kawasan wisata Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar, dalam Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional 2014. Kawasan seluas 18.000 hektare itu berada di pesisir Pulau Sumatera.

Menurut Budi, pihaknya telah menyiapkan quick wins untuk mengembangkan Bandara Minangkabau, termasuk mengandalkan layanan kargo dengan perolehan Rp1 miliar per bulan. Selain itu, penerbangan umrah juga akan terus ditambah. Sementara, General Manager Bandara Internasional Minangkabau Asep Supriatna menjelaskan, selain terdapat sejumlah kawasan wisata, Provinsi Sumatera Barat memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup baik.

Hal ini terlihat dari Bandara Minangkabau yang melayani kargo untuk ekspor sebesar 40.000 ton per tahun, dan produk impor yang mencapai kapasitas 120.000 ton per tahun. ”Tahun ini Bandara Minangkabau ditargetkan memperoleh pendapatan lebih dari Rp100 miliar. Selain penumpang, kami terus mendorong angkutan kargo untuk ikan laut seperti tuna, kita gandeng Apindo untuk bisa ekspor ke Kuala Lumpur dan Singapura,” tuturnya.

Operator bandara di kawasan Barat Indonesia ini sepanjang 2014 membukukan laba bersih sebesar Rp1,09 triliun atau tumbuh 6,39% dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,03 triliun. Laba bersih mengalami kenaikan, sejalan dengan peningkatan pendapatan sebesar 16% atau dari Rp4,18 triliun pada 2013 menjadi Rp4,87 triliun pada 2014.

Heru febrianto
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3334 seconds (0.1#10.140)