Radana Finance Tunda Bagi Dividen Meski Laba Melesat
A
A
A
JAKARTA - PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) pada tahun ini menunda memberikan dividen tunai kepada pemegang sahamnya, meski laba bersih melesat.
"Kami tidak memberikan dividen pada tahun ini. Seluruh laba bersih pada tahun ini akan digunakan untuk laba ditahan," kata Direktur Keuangan Dody Rachmat HDFA dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Penundaan pemberian dividen tersebut telah diputuskan dan disetujui dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan.
"Kami optimistis tahun depan akan bisa memberikan dividen kepada para pemegang saham," lanjutnya.
Untuk diketahui, sepanjang tahun lalu emiten pembiayaan kendaraan tersebut membukukan laba bersih sebesar Rp38,48 miliar atau tumbuh signikan sebesar 124% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp17,16 miliar.
Laba bersih perseroan terkontribusi dari meningkatnya pendapatan hingga akhir Desember 2014 Sebesar Rp387,15 miliar. Pendapatan tersebut tumbuh 30,46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp296,75 miliar.
Sementara pertumbuhan nilai pembiayaan baru hingga 2014 mencapai Rp1,7 triliun atau meningkatkan 34,28% dari Rp1,27 triliun pada akhir 2013. Perusahaan juga tetap menjaga kualitas aset dengan non performing loan (NPL) sebesar 1,31% atau lebih baik dari tahun 2013 yang sebesar 1,7%.
"Kami tidak memberikan dividen pada tahun ini. Seluruh laba bersih pada tahun ini akan digunakan untuk laba ditahan," kata Direktur Keuangan Dody Rachmat HDFA dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Penundaan pemberian dividen tersebut telah diputuskan dan disetujui dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan.
"Kami optimistis tahun depan akan bisa memberikan dividen kepada para pemegang saham," lanjutnya.
Untuk diketahui, sepanjang tahun lalu emiten pembiayaan kendaraan tersebut membukukan laba bersih sebesar Rp38,48 miliar atau tumbuh signikan sebesar 124% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp17,16 miliar.
Laba bersih perseroan terkontribusi dari meningkatnya pendapatan hingga akhir Desember 2014 Sebesar Rp387,15 miliar. Pendapatan tersebut tumbuh 30,46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp296,75 miliar.
Sementara pertumbuhan nilai pembiayaan baru hingga 2014 mencapai Rp1,7 triliun atau meningkatkan 34,28% dari Rp1,27 triliun pada akhir 2013. Perusahaan juga tetap menjaga kualitas aset dengan non performing loan (NPL) sebesar 1,31% atau lebih baik dari tahun 2013 yang sebesar 1,7%.
(rna)