BI Klaim Inflasi Terkendali
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan inflasi pada April 2015 tetap terkendali dan mendukung pencapaian sasaran tahun ini, yakni 4,0±1%. Inflasi IHK pada April 2015 tercatat sebesar 0,36% (mtm) atau 6,79% (yoy), meningkat dari 0,17% (mtm) dan 6,38% (yoy) di bulan sebelumnya.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, peningkatan tekanan inflasi bersumber dari kenaikan kelompok barang dan jasa yang harganya diatur pemerintah (administered prices). Sementara tekanan inflasi yang bersumber dari kelompok inti dan bahan makanan bergejolak (volatile food) relatif masih terjaga.
Dia melanjutkan peningkatan inflasi administered prices terutama didorong kenaikan harga bensin premium dan bensin solar pada akhir Maret 2015, tarif angkutan dalam kota, serta bahan bakar rumah tangga. "Sementara kelompok volatile food secara bulanan masih mencatat deflasi seiring dengan masa panen," ujar Agus di Gedung BI, Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Di sisi lain, inflasi inti relatif terjaga dan tercatat sebesar 0,24% (mtm) atau 5,04% (yoy), seiring dengan permintaan domestik yang masih moderat dan ekspektasi inflasi yang terkendali.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati berbagai faktor risiko yang memengaruhi inflasi, khususnya terkait dengan perkembangan harga minyak dunia, penyesuaian administered prices, serta faktor musiman menjelang Ramadan dan Lebaran
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, peningkatan tekanan inflasi bersumber dari kenaikan kelompok barang dan jasa yang harganya diatur pemerintah (administered prices). Sementara tekanan inflasi yang bersumber dari kelompok inti dan bahan makanan bergejolak (volatile food) relatif masih terjaga.
Dia melanjutkan peningkatan inflasi administered prices terutama didorong kenaikan harga bensin premium dan bensin solar pada akhir Maret 2015, tarif angkutan dalam kota, serta bahan bakar rumah tangga. "Sementara kelompok volatile food secara bulanan masih mencatat deflasi seiring dengan masa panen," ujar Agus di Gedung BI, Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Di sisi lain, inflasi inti relatif terjaga dan tercatat sebesar 0,24% (mtm) atau 5,04% (yoy), seiring dengan permintaan domestik yang masih moderat dan ekspektasi inflasi yang terkendali.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati berbagai faktor risiko yang memengaruhi inflasi, khususnya terkait dengan perkembangan harga minyak dunia, penyesuaian administered prices, serta faktor musiman menjelang Ramadan dan Lebaran
(dmd)