Ditopang Permintaan Domestik, Ekonomi Diyakini Akan Tumbuh di Atas 5%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) meyakini perekonomian nasional bisa tumbuh di atas 5% di kuartal I-2024, meski dibayangi ketidakpastian global. Kuatnya permintaan dalam negeri disebut sebagai pendorong pertumbuhan tersebut.
Hal tersebut diungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam paparan hasil rapat triwulanan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), secara virtual, Jumat (3/5) lalu. "Pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2024 diperkirakan akan tetap berada di atas 5%," tegasnya.
Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan didorong oleh permintaan dalam negeri yang menguat, baik dari sisi konsumsi pemerintah maupun rumah tangga. Dari sisi pemerintah, kata dia, negara telah melakukan sejumlah belanja yang bersifat front loading atau dikeluarkan terlebih dahulu.
"Seperti, pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) ASN yang diberikan 100%. Ini memberikan dukungan pada belanja pemerintah yang memperkuat belanja masyarakat atau daya beli masyarakat," tuturnya.
Menkeu menambahkan, pertumbuhan global sendiri diperkirakan akan stagnan di angka 3,2%. Hal ini berdasarkan World Economic Outlook yang diterbitkan oleh Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) pada April 2024.
"Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang," tutup Sri Mulyani.
Lihat Juga: 14 Juta Investor Pasar Modal Indonesia, AEI Dorong Sinergi Emiten dalam Membangun Ekonomi
Hal tersebut diungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam paparan hasil rapat triwulanan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), secara virtual, Jumat (3/5) lalu. "Pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2024 diperkirakan akan tetap berada di atas 5%," tegasnya.
Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan didorong oleh permintaan dalam negeri yang menguat, baik dari sisi konsumsi pemerintah maupun rumah tangga. Dari sisi pemerintah, kata dia, negara telah melakukan sejumlah belanja yang bersifat front loading atau dikeluarkan terlebih dahulu.
"Seperti, pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) ASN yang diberikan 100%. Ini memberikan dukungan pada belanja pemerintah yang memperkuat belanja masyarakat atau daya beli masyarakat," tuturnya.
Menkeu menambahkan, pertumbuhan global sendiri diperkirakan akan stagnan di angka 3,2%. Hal ini berdasarkan World Economic Outlook yang diterbitkan oleh Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) pada April 2024.
"Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang," tutup Sri Mulyani.
Lihat Juga: 14 Juta Investor Pasar Modal Indonesia, AEI Dorong Sinergi Emiten dalam Membangun Ekonomi
(fjo)