Produksi Daihatsu Telah Mencapai 4 Juta Unit
A
A
A
JAKARTA - Manajemen Daihatsu mengumumkan pabrik mereka di Indonesia mencatat prestasi dengan melampaui produksi 4 juta unit.
Pencapaian besar itu terhitung sejak produksi perdananya di Tanah Air sejak 1978 lampau hingga Maret 2015 lalu. ”Ini merupakan milestone penting ADM,” ujar Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor Sudirman MR saat seremoni pencapaian 4 juta unit di pabrik Daihatsu di Sunter, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu. Prestasi besar itu juga disambut baik pemerintah. Bahkan, Menteri Perindustrian Saleh Husin menyempatkan diri hadir pada perayaan itu.
”Saya berharap, ADM dapat terus berkontribusi pada pengembangan industri automotif di Tanah Air khususnya pengembangan kapasitas dan kemampuan produksi kendaraan dengan kualitas global dan ramah lingkungan,” ujar Saleh. Dia juga berharap, Daihatsu juga terus melakukan lokalisasi komponen untuk memperkuat struktur industri automotif nasional dengan terus melakukan proses alih teknologi kepada putra- putri Indonesia.
”Investasi Daihatsu tersebut seiring dengan program pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan menggerakkan roda perekonomian,” paparnya. Selain menyerap tenaga kerja dan menciptakan nilai tambah, upaya ADM memperbesar kandungan lokal atas produksinya ikut membantu mengurangi defisit neraca perdagangan. ”Apalagi, produk-produk Daihatsu sudah diekspor ke berbagai negara, sehingga menyumbang devisa negara,” lanjut Saleh. Sebab itu, dia berharap agar alih teknologi dipercepat sehingga mutu produk bisa bersaing di pasar global.
”Kalau dengan produksi 4 juta saja Daihatsu sudah mengekspor 200.000 unit, saya berharap kalau produksi sudah mencapai 5 juta unit, ekspornya sudah mencapai 400.000 unit,” ujarnya. Daihatsu memberi kontribusi besar bagi industri automotif nasional. Dua pabrik Daihatsu yakni di Sunter (Jakarta Utara) dan Karawang (Jawa Barat) memasok 40% dari total produksi automotif nasional. Sudirman menyebutkan, kontribusi besar juga terlihat dari penggunaan kandungan lokal bagi seluruh produk yang dihasilkan pabrik Daihatsu.
Saat ini tingkat kandungan lokal produk PT ADM rata-rata mencapai 86%. Produk lokal itu dipasok banyak perusahaan lokal yang mempekerjakan ratusan ribu karyawan. Setidaknya, ada 261 perusahaan pemasok komponen di lapis pertama dan 1.105 pemasok lapis kedua yang melibatkan 792.000 karyawan. Belum lagi, kontribusi dari ekspor kendaraan ke berbagai negara. Saat ini ada 48 negara yang menjadi tujuan ekspor Daihatsu.
Negara-negara itu berlokasi di Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin. Selain itu, ADM juga mampu mengekspor Gran Max ke Jepang. Negara yang dikenal ketat dalam menjaga kualitas. Tahun lalu ekspor kendaraan Daihatsu sebanyak 74.773 unit atau 14,5% dari total produksi pabrik Daihatsu. Pada kuartal pertama tahun ini total ekspor Daihatsu sekitar 18.000 unit. Jumlah itu sekitar 15% dari total produksi yang mencapai 120.000 unit.
Sementara, Sunter Assembly Plant Director PT Astra Daihatsu Motor Pongky Prabowo menjelaskan, pencapaian produksi 4 juta unit disumbangkan produk Daihatsu sebesar 2.076.546 unit (51,9%) dan Toyota 1.923.454 (48,1%) meliputi Xenia/Avanza, Terios/ Rush, Gran Max, Luxio, serta produk sebelumnya seperti Taruna, Feroza, Espas, Zebra, Taft, Delta, Classy, dan Charade.
Direktur Pemasaran PT ADM Amelia Tjandra menjelaskan, ada hal unik dari pencapaian besar Daihatsu itu. Daihatsu butuh perjalanan hampir 28 tahun untuk mencapai angka produksi 1 juta unit, yakni dari 1978 hingga 2005. Lalu, dari angka 1 juta ke 2 juta unit, memakan waktu lima tahun. Berikutnya, dari 2 juta unit menuju 3 juta unit butuh waktu tak sampai tiga tahun.
”Ternyata, dari 3 juta ke angka 4 juta unit juga hanya butuh selang satu tahun. Ini prestasi besar Daihatsu di mana pabriknya semakin berkualitas,” tambahnya.
Hatim varabi
Pencapaian besar itu terhitung sejak produksi perdananya di Tanah Air sejak 1978 lampau hingga Maret 2015 lalu. ”Ini merupakan milestone penting ADM,” ujar Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor Sudirman MR saat seremoni pencapaian 4 juta unit di pabrik Daihatsu di Sunter, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu. Prestasi besar itu juga disambut baik pemerintah. Bahkan, Menteri Perindustrian Saleh Husin menyempatkan diri hadir pada perayaan itu.
”Saya berharap, ADM dapat terus berkontribusi pada pengembangan industri automotif di Tanah Air khususnya pengembangan kapasitas dan kemampuan produksi kendaraan dengan kualitas global dan ramah lingkungan,” ujar Saleh. Dia juga berharap, Daihatsu juga terus melakukan lokalisasi komponen untuk memperkuat struktur industri automotif nasional dengan terus melakukan proses alih teknologi kepada putra- putri Indonesia.
”Investasi Daihatsu tersebut seiring dengan program pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan menggerakkan roda perekonomian,” paparnya. Selain menyerap tenaga kerja dan menciptakan nilai tambah, upaya ADM memperbesar kandungan lokal atas produksinya ikut membantu mengurangi defisit neraca perdagangan. ”Apalagi, produk-produk Daihatsu sudah diekspor ke berbagai negara, sehingga menyumbang devisa negara,” lanjut Saleh. Sebab itu, dia berharap agar alih teknologi dipercepat sehingga mutu produk bisa bersaing di pasar global.
”Kalau dengan produksi 4 juta saja Daihatsu sudah mengekspor 200.000 unit, saya berharap kalau produksi sudah mencapai 5 juta unit, ekspornya sudah mencapai 400.000 unit,” ujarnya. Daihatsu memberi kontribusi besar bagi industri automotif nasional. Dua pabrik Daihatsu yakni di Sunter (Jakarta Utara) dan Karawang (Jawa Barat) memasok 40% dari total produksi automotif nasional. Sudirman menyebutkan, kontribusi besar juga terlihat dari penggunaan kandungan lokal bagi seluruh produk yang dihasilkan pabrik Daihatsu.
Saat ini tingkat kandungan lokal produk PT ADM rata-rata mencapai 86%. Produk lokal itu dipasok banyak perusahaan lokal yang mempekerjakan ratusan ribu karyawan. Setidaknya, ada 261 perusahaan pemasok komponen di lapis pertama dan 1.105 pemasok lapis kedua yang melibatkan 792.000 karyawan. Belum lagi, kontribusi dari ekspor kendaraan ke berbagai negara. Saat ini ada 48 negara yang menjadi tujuan ekspor Daihatsu.
Negara-negara itu berlokasi di Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin. Selain itu, ADM juga mampu mengekspor Gran Max ke Jepang. Negara yang dikenal ketat dalam menjaga kualitas. Tahun lalu ekspor kendaraan Daihatsu sebanyak 74.773 unit atau 14,5% dari total produksi pabrik Daihatsu. Pada kuartal pertama tahun ini total ekspor Daihatsu sekitar 18.000 unit. Jumlah itu sekitar 15% dari total produksi yang mencapai 120.000 unit.
Sementara, Sunter Assembly Plant Director PT Astra Daihatsu Motor Pongky Prabowo menjelaskan, pencapaian produksi 4 juta unit disumbangkan produk Daihatsu sebesar 2.076.546 unit (51,9%) dan Toyota 1.923.454 (48,1%) meliputi Xenia/Avanza, Terios/ Rush, Gran Max, Luxio, serta produk sebelumnya seperti Taruna, Feroza, Espas, Zebra, Taft, Delta, Classy, dan Charade.
Direktur Pemasaran PT ADM Amelia Tjandra menjelaskan, ada hal unik dari pencapaian besar Daihatsu itu. Daihatsu butuh perjalanan hampir 28 tahun untuk mencapai angka produksi 1 juta unit, yakni dari 1978 hingga 2005. Lalu, dari angka 1 juta ke 2 juta unit, memakan waktu lima tahun. Berikutnya, dari 2 juta unit menuju 3 juta unit butuh waktu tak sampai tiga tahun.
”Ternyata, dari 3 juta ke angka 4 juta unit juga hanya butuh selang satu tahun. Ini prestasi besar Daihatsu di mana pabriknya semakin berkualitas,” tambahnya.
Hatim varabi
(ars)