Lima Cara Menghindari Pembobolan Kartu ATM
A
A
A
PEMBOBOLAN kartu debet alias kartu ATM saat ini mencapai rekor tertinggi di dunia. Penipuan yang dilakukan digerai ATM kantor cabang tercatat meningkat 174% sejak Januari 2015. Sementara pembobolan lewat mesin ATM yang jauh dari bank mengalami peningkatan hingga 317%.
Saat nasabah menarik uang tunai, pelaku membutuhkan kartu ATM dan kode pin. Ini karena kartu ATM tidak memiliki perlindungan chip. Sementara, semua informasi yang tersimpan pada strip magnetik merupakan teknologi yang sudah tua.
Hingga kini, pembobol kartu ATM masih menggunakan teknik lama yang disebut skimming. Lewat teknik ini, pembobol biasanya melampirkan perangkat pada ATM yang sangat sulit dideteksi. Saat kita memasukkan kartu ATM, perangkat tersebut akan merekam data dari strip magnetik kartu pengguna. Kamera pengintai (CCTV) biasanya juga dipasang, dan pembobol dapat merekam kode pin.
Dilansir dari situs Forbes, ada lima cara menghindari risiko terjadinya pembobolan kartu ATM:
1. Gunakanlah mesin ATM di bank dan tutup kode pin Anda
Mesin ATM yang jauh dari lampu terang dan kamera dari cabang bank memiliki risiko lebih tinggi terjadinya pembobolan. Sebab itu, gunakanlah mesin ATM yang ada di dekat kantor cabang bank.
Selain itu, jika Anda memasukkan kode pin, pastikan Anda menggunakan tangan untuk menutupi ketikan. Melalui cara ini, kamera apapun tidak akan mampu mendapatkan kode pin Anda.
2. Atur alarm peringatan dengan bank Anda
Sebagian besar bank memberikan fasilitas untuk dapat mengatur alarm peringatan, misal lewat pesan singkat (SMS). Jadi, jika ada transaksi dengan nominal yang mencurigakan, Anda akan mendapatkan pesan peringatan lewat ponsel.
3. Jangan terlalu sering mengakses akun bank Anda
Semakin sering Anda mengakses akun bank, maka semakin besar kesempatan pembobol mencuri uang Anda. Sejatinya, Anda dapat menggunakan ragam lain untuk menggunakan, seperti kartu kredit. Debet otomatis dapat diambil dari akun Anda, jika seseorang mengetahui nomor routing dan nomor rekening Anda. Kemudian mereka bisa hack akun online banking Anda.
Anda juga bisa memilih untuk menyisakan sedikit uang di rekening, kemudian memindahkannya ke rekening tabungan online yang tidak memiliki kartu ATM. Dengan begitu, Anda dapat mengurangi risiko kemungkinan pembobolan dan mendapatkan tingkat bunga yang lebih tinggi.
4. Daftarlah untuk dua jenis otentikasi
Sejumlah bank memberikan Anda kesempatan untuk mendaftarkan dua jenis ontentikasi. Itu berarti username dan password Anda tidak cukup untuk masuk ke akun bank. Anda harus memiliki pesan teks yang dikirim ke ponsel, atau email yang dikirim ke akun Anda. Biasanya perbankan memberikan sejumlah pilihan untuk menggunakan tingkat keamanan yang lebih tinggi.
5. Pertimbangkan kartu kredit untuk pembelian sehari-hari
Kartu kredit memang berbahaya dan kerap menjadi godaan untuk menghabiskan uang lebih banyak dan menjadi utang. Namun, jika Anda bisa disiplin dan bertanggung jawab, kartu kredit bisa menjadi alat yang bagus. Dengan begitu, Anda bisa menjaga sedikit uang di rekening (tabungan).
Saat nasabah menarik uang tunai, pelaku membutuhkan kartu ATM dan kode pin. Ini karena kartu ATM tidak memiliki perlindungan chip. Sementara, semua informasi yang tersimpan pada strip magnetik merupakan teknologi yang sudah tua.
Hingga kini, pembobol kartu ATM masih menggunakan teknik lama yang disebut skimming. Lewat teknik ini, pembobol biasanya melampirkan perangkat pada ATM yang sangat sulit dideteksi. Saat kita memasukkan kartu ATM, perangkat tersebut akan merekam data dari strip magnetik kartu pengguna. Kamera pengintai (CCTV) biasanya juga dipasang, dan pembobol dapat merekam kode pin.
Dilansir dari situs Forbes, ada lima cara menghindari risiko terjadinya pembobolan kartu ATM:
1. Gunakanlah mesin ATM di bank dan tutup kode pin Anda
Mesin ATM yang jauh dari lampu terang dan kamera dari cabang bank memiliki risiko lebih tinggi terjadinya pembobolan. Sebab itu, gunakanlah mesin ATM yang ada di dekat kantor cabang bank.
Selain itu, jika Anda memasukkan kode pin, pastikan Anda menggunakan tangan untuk menutupi ketikan. Melalui cara ini, kamera apapun tidak akan mampu mendapatkan kode pin Anda.
2. Atur alarm peringatan dengan bank Anda
Sebagian besar bank memberikan fasilitas untuk dapat mengatur alarm peringatan, misal lewat pesan singkat (SMS). Jadi, jika ada transaksi dengan nominal yang mencurigakan, Anda akan mendapatkan pesan peringatan lewat ponsel.
3. Jangan terlalu sering mengakses akun bank Anda
Semakin sering Anda mengakses akun bank, maka semakin besar kesempatan pembobol mencuri uang Anda. Sejatinya, Anda dapat menggunakan ragam lain untuk menggunakan, seperti kartu kredit. Debet otomatis dapat diambil dari akun Anda, jika seseorang mengetahui nomor routing dan nomor rekening Anda. Kemudian mereka bisa hack akun online banking Anda.
Anda juga bisa memilih untuk menyisakan sedikit uang di rekening, kemudian memindahkannya ke rekening tabungan online yang tidak memiliki kartu ATM. Dengan begitu, Anda dapat mengurangi risiko kemungkinan pembobolan dan mendapatkan tingkat bunga yang lebih tinggi.
4. Daftarlah untuk dua jenis otentikasi
Sejumlah bank memberikan Anda kesempatan untuk mendaftarkan dua jenis ontentikasi. Itu berarti username dan password Anda tidak cukup untuk masuk ke akun bank. Anda harus memiliki pesan teks yang dikirim ke ponsel, atau email yang dikirim ke akun Anda. Biasanya perbankan memberikan sejumlah pilihan untuk menggunakan tingkat keamanan yang lebih tinggi.
5. Pertimbangkan kartu kredit untuk pembelian sehari-hari
Kartu kredit memang berbahaya dan kerap menjadi godaan untuk menghabiskan uang lebih banyak dan menjadi utang. Namun, jika Anda bisa disiplin dan bertanggung jawab, kartu kredit bisa menjadi alat yang bagus. Dengan begitu, Anda bisa menjaga sedikit uang di rekening (tabungan).
(dmd)