Harga Minyak Mentah Dunia Naik Tipis
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia naik tipis pada awal perdagangan Selasa karena didukung permintaan dan cukupnya pasokan.
Harga minyak mentah Brent kontrak bulan depan naik 6 sen menjadi USD65,58/barel pada pukul 0120 GMT dan minyak mentah AS naik 16 sen menjadi USD59,88/barel.
"Pasar minyak mentah didukung oleh menurunnya produksi AS dan persediaan minyak mentah pekan lalu, namun harga gagal menggulang ke level tertinggi di awal bulan," tulis ANZ Bank dalam sebuah catatannya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (26/5/2015).
Sementara Timera Energy, yang berbasis di London menyatakan bahwa reli minyak baru-baru ini telah kehabisan tenaga karena harga minyak AS mencapai rekor karena produsen sudah kembali beroperasi.
"Fakta bahwa harga WTI mendekati LRMC (biaya marjinal jangka panjang) untuk investasi baru menunjukkan kepada kita bahwa reli harga minyak mungkin tidak berlanjut," tuturnya.
Jika benar, Timera Energy menyatakan, pergerakan dolar AS (USD) kemungkinan akan menjadi indikator pada harga minyak mentah. Jika USD menguat maka harga minyak akan terkoreksi.
USD mencapai level tertinggi satu bulan terhadap sejumlah mata uang utama pada hari Selasa setelah menguat dari perkiraan didukung rencana Federal Reserve untuk menaikan suku bunga tahun ini.
Harga minyak mentah Brent kontrak bulan depan naik 6 sen menjadi USD65,58/barel pada pukul 0120 GMT dan minyak mentah AS naik 16 sen menjadi USD59,88/barel.
"Pasar minyak mentah didukung oleh menurunnya produksi AS dan persediaan minyak mentah pekan lalu, namun harga gagal menggulang ke level tertinggi di awal bulan," tulis ANZ Bank dalam sebuah catatannya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (26/5/2015).
Sementara Timera Energy, yang berbasis di London menyatakan bahwa reli minyak baru-baru ini telah kehabisan tenaga karena harga minyak AS mencapai rekor karena produsen sudah kembali beroperasi.
"Fakta bahwa harga WTI mendekati LRMC (biaya marjinal jangka panjang) untuk investasi baru menunjukkan kepada kita bahwa reli harga minyak mungkin tidak berlanjut," tuturnya.
Jika benar, Timera Energy menyatakan, pergerakan dolar AS (USD) kemungkinan akan menjadi indikator pada harga minyak mentah. Jika USD menguat maka harga minyak akan terkoreksi.
USD mencapai level tertinggi satu bulan terhadap sejumlah mata uang utama pada hari Selasa setelah menguat dari perkiraan didukung rencana Federal Reserve untuk menaikan suku bunga tahun ini.
(rna)