Kadin Bentuk 3 Sentra Ekonomi di KTI

Selasa, 26 Mei 2015 - 12:53 WIB
Kadin Bentuk 3 Sentra Ekonomi di KTI
Kadin Bentuk 3 Sentra Ekonomi di KTI
A A A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan membentuk tiga sentra ekonomi terpadu di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dengan perkiraan investasi lebih dari USD50 juta.

Pembentukan sentra ekonomi tersebut untuk mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi. Tiga sentra ekonomi itu berlokasi di Maluku untuk sentra ekonomi terpadu perikanan, di Sulawesi Selatan untuk sentra ekonomi terpadu pertanian, dan Nusa Tenggara Barat dan Timur untuk sentra ekonomi terpadu peternakan. ”Kuncinya pembangunan di Indonesia Timur adalah percepatan.

Kami akan sampaikan pembentukan ini ke Presiden Joko Widodo sore nanti,” kata Ketua Bidang Investasi, Perbankan dan Usaha wilayah Timur Kadin Reza V Maspaitella di sela Rapat Kerja Nasional Kadin di Jakarta kemarin. Reza menuturkan, pembentukan tiga sentra ekonomi di sejumlah wilayah tersebut baru dalam tahap awal dan kemungkinan diperluas hingga ke kawasan- kawasan lain di Indonesia Timur.

Menurut dia, perencanaan untuk pembangunan tiga sentra itu sudah dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung dari hulu hingga hilir. Misalnya sentra perikanan di Maluku, akan turut dibangun industri pengolahan produk bernilai tambah hingga bantuan kegiatan pemasarannya. ”Akan turut juga dibangun Balai Latihan dan Pendidikan perikanan di kawasan tersebut,” ujar dia.

Selain itu, dalam sentra ekonomi terpadu, akan didirikan industri galangan kapal, cold storage, pelelangan ikan, dan koperasi. ”Untuk cold storage saja, investasinya bisa USD5-10 juta,” kata dia. Pembangunan tiga sentra ekonomi tersebut, kata dia, sudah berdasarkan potensi yang dimiliki wilayah masing-masing.

Misalnya, wilayah Sulawesi Selatan yang kaya akan komoditas cokelat, dan wilayah Nusa Tenggara yang sudah terkenal dengan peternakan sapinya. Namun, perlu dibentuk sentra terpadu agar proses sektor hulu dan hilir dapat dilakukan secara cepat dan dengan biaya yang terjangkau.

Disinggung mengenai kebutuhan infrastruktur di tiga sentra ekonomi tersebut, Kadin merencanakan akan membangun sejumlah sarana dan prasarana pelabuhan, terminal barang, hingga pembangkit listrik, selain menunggu dari realisasi proyek infrastruktur pemerintah. Sementara, Wakil Ketua Umum Kadin Koordinator Wilayah Timur Annar Salahuddin Sampetoding mengatakan, potensi energi terbarukan di Indonesia timur juga sangat besar sehingga dapat memberikan kontribusi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

Untuk itu, perlu pengembangan energi baru dan terbarukan, biogas dan biomassa, sebagai energi alternatif. ”Hari ini kami laporkan kepada Bapak Presiden bahwa akan ditandatangani perjanjian kerja sama membangun 25 pembangkit tenaga listrik biomassa di Indonesia Timur, dimulai dari Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah,” ujarnya.

Di tempat yang sama Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto meminta agar pemerintah lebih banyak memberikan kesempatan kepada pengusaha nasional untuk menggarap proyek pembangunan di wilayah Indonesia timur. ”Dalam kesempatan ini sebaiknya ekonomi di wilayah timur dikembangkan pola khusus yang sesuai karakteristik sesuai sosial kultural. Sebagai contoh, kalau Riau lebih banyak dikuasai asing, maka timur harus dikembangkan oleh industri nasional,” ujarnya.

Menurut Suryo, ekonomi wilayah timur seharusnya menggunakan ekonomi inklusif, di mana masyarakat ikut berkontribusi terhadap pembangunan di daerahnya. ”Ekonomi inklusif akan naik bila didorong pula UMKM-nya. Dengan potensi ini, industri dan wisata bahari wilayah timur akan membaik,” ungkapnya.

Oktiani endarwati
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6893 seconds (0.1#10.140)