BTN Targetkan Dana Rp3 T
A
A
A
PALANGKARAYA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan perolehan dana Rp3 triliun dari peluncuran program Laku Pandai atau Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka keuangan inklusif hingga akhir 2015.
Program Laku Pandai BTN akan digabungkan dengan Tabungan Cermat milik perseroan. Di samping mendukung program Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Tabungan BTN Cermat Laku Pandai merupakan upaya serius BTN untuk meningkatkan porsi dana murah dan dana pihak ketiga (DPK) hingga akhir tahun ini. ”Untuk jangka panjang, diharapkan dapat menopang penyaluran kredit perseroan,” ujar Direktur Utama BTN Maryono saat peluncuran program Laku Pandai di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, kemarin.
Dia mengungkapkan, untuk merealisasikan target tersebut, BTN akan menjaring 44.000 agen yang terdiri atas 29.000 agen yang bekerja sama dengan PT Pos Indonesia (Persero) dan 15.000 agen yang bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk. ”Untuk kerja sama dengan Telkom, rencananya agen akan menggunakan telepon seluler sebagai sarana transaksi,” jelasnya. Menurut Maryono, produk Tabungan BTN Cermat merupakan tabungan berbasis kartu, tidak memiliki buku tabungan dan pembukaannya melalui mesin EDC (electronic data capture ).
Tabungan BTN Cermat bertujuan memberikan layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif, utamanya produk simpanan kepada masyarakat yang belum memiliki akses layanan keuangan. Tabungan BTN Cermat merupakan hasil kerja sama antara Bank BTN dengan Kantor Pos. Produk Tabungan yang sudah dijalankan di wilayah Jawa Tengah sejak 2011 ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat hingga ke seluruh pelosok daerah.
”Produk Tabungan BTN Cermat (Mencerdaskan Masyarakat) kami harapkan dapat memberikan layanan perbankan kepada masyarakat di pelosok daerah, terutama di wilayah yang belum memiliki jaringan perbankan. Tabungan ini, merupakan wujud komitmen Bank BTN dalam mendukung program Laku Pandai yang dicanangkan oleh OJK,” papar Maryono.
Pengukuhan produk Tabungan BTN Cermat Laku Pandai di Kantor Pos Tangkiling ini dilakukan bersamaan dengan pengukuhan yang dilakukan di 25 Kantor Pos yang tersebar di Palangkaraya, Sampit, dan Banjarmasin. Maryono melanjutkan, Bank BTN akan segera memberikan layanan produk tersebut di 544 Kantor Pos Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, yang seluruhnya sudah memiliki mesin EDC.
Pada akhir 2015 diharapkan, Tabungan BTN Cermat Laku Pandai dapat dilayani di 1.044 Kantor Pos. Kemudian pada 2016 sebanyak 1.878 Kantor Pos direncanakan dapat memberikan layanan tabungan tersebut. Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menjelaskan, dengan program Laku Pandai ini diharapkan bisa meningkatkan penetrasi akses keuangan di seluruh Indonesia. Dia menargetkan penetrasi akses keuangan pada 2017 bisa mencapai 90%.
”Inginnya sampai 100% tetapisaya targetkan90% sudahsangat baik,” tegasnya. Menurut Muliaman, program Laku Pandai diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah. Saat ini baru lima bank yang ikut menyukseskan program tersebut. ”Sudah ada 17 bank yang berminat ikut dalam program ini. Karena memang secara bisnis program Laku Pandai memang menguntungkan. Bagi agen juga bisa mendapatkan fee based ,” katanya.
Muli aman mengakui, dengan program Laku Pandai, perbankan bisa menghemat karena tidak perlu membuka kantor. Padahal, pembukaan kantor cabang dibutuhkan dana sebesar Rp1 miliar, jauh lebih mahal dibanding program Laku Pandai karena bank hanya mengeluarkan anggaran biaya pengadaan EDC.
”Targetnya itu ada 300.000 agen Laku Pandai di seluruh Indonesia. Tentu hal ini bisa menggerakkan roda perekonomian. Dan, ini menjadi salah satu tugas OJK,” tegas Muliaman. Tabungan BTN Cermat (Mencerdaskan Masyarakat) merupakan tabungan yang diperuntukkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan penghasilan USD2 per hari.
Produk ini terbit dengan dukungan Bill & Melinda Gates Foundation melalui World Savings and Retail Banking Institution (WSBI) dalam rangka menindaklanjuti kesepakatan negara-negara G-20 di Jenewa untuk mendukung gerakan inklusi keuangan atau layanan perbankan bagi masyarakat yang belum memiliki akses layanan keuangan di daerah.
Rakhmat baihaqi
Program Laku Pandai BTN akan digabungkan dengan Tabungan Cermat milik perseroan. Di samping mendukung program Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Tabungan BTN Cermat Laku Pandai merupakan upaya serius BTN untuk meningkatkan porsi dana murah dan dana pihak ketiga (DPK) hingga akhir tahun ini. ”Untuk jangka panjang, diharapkan dapat menopang penyaluran kredit perseroan,” ujar Direktur Utama BTN Maryono saat peluncuran program Laku Pandai di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, kemarin.
Dia mengungkapkan, untuk merealisasikan target tersebut, BTN akan menjaring 44.000 agen yang terdiri atas 29.000 agen yang bekerja sama dengan PT Pos Indonesia (Persero) dan 15.000 agen yang bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk. ”Untuk kerja sama dengan Telkom, rencananya agen akan menggunakan telepon seluler sebagai sarana transaksi,” jelasnya. Menurut Maryono, produk Tabungan BTN Cermat merupakan tabungan berbasis kartu, tidak memiliki buku tabungan dan pembukaannya melalui mesin EDC (electronic data capture ).
Tabungan BTN Cermat bertujuan memberikan layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif, utamanya produk simpanan kepada masyarakat yang belum memiliki akses layanan keuangan. Tabungan BTN Cermat merupakan hasil kerja sama antara Bank BTN dengan Kantor Pos. Produk Tabungan yang sudah dijalankan di wilayah Jawa Tengah sejak 2011 ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat hingga ke seluruh pelosok daerah.
”Produk Tabungan BTN Cermat (Mencerdaskan Masyarakat) kami harapkan dapat memberikan layanan perbankan kepada masyarakat di pelosok daerah, terutama di wilayah yang belum memiliki jaringan perbankan. Tabungan ini, merupakan wujud komitmen Bank BTN dalam mendukung program Laku Pandai yang dicanangkan oleh OJK,” papar Maryono.
Pengukuhan produk Tabungan BTN Cermat Laku Pandai di Kantor Pos Tangkiling ini dilakukan bersamaan dengan pengukuhan yang dilakukan di 25 Kantor Pos yang tersebar di Palangkaraya, Sampit, dan Banjarmasin. Maryono melanjutkan, Bank BTN akan segera memberikan layanan produk tersebut di 544 Kantor Pos Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, yang seluruhnya sudah memiliki mesin EDC.
Pada akhir 2015 diharapkan, Tabungan BTN Cermat Laku Pandai dapat dilayani di 1.044 Kantor Pos. Kemudian pada 2016 sebanyak 1.878 Kantor Pos direncanakan dapat memberikan layanan tabungan tersebut. Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menjelaskan, dengan program Laku Pandai ini diharapkan bisa meningkatkan penetrasi akses keuangan di seluruh Indonesia. Dia menargetkan penetrasi akses keuangan pada 2017 bisa mencapai 90%.
”Inginnya sampai 100% tetapisaya targetkan90% sudahsangat baik,” tegasnya. Menurut Muliaman, program Laku Pandai diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah. Saat ini baru lima bank yang ikut menyukseskan program tersebut. ”Sudah ada 17 bank yang berminat ikut dalam program ini. Karena memang secara bisnis program Laku Pandai memang menguntungkan. Bagi agen juga bisa mendapatkan fee based ,” katanya.
Muli aman mengakui, dengan program Laku Pandai, perbankan bisa menghemat karena tidak perlu membuka kantor. Padahal, pembukaan kantor cabang dibutuhkan dana sebesar Rp1 miliar, jauh lebih mahal dibanding program Laku Pandai karena bank hanya mengeluarkan anggaran biaya pengadaan EDC.
”Targetnya itu ada 300.000 agen Laku Pandai di seluruh Indonesia. Tentu hal ini bisa menggerakkan roda perekonomian. Dan, ini menjadi salah satu tugas OJK,” tegas Muliaman. Tabungan BTN Cermat (Mencerdaskan Masyarakat) merupakan tabungan yang diperuntukkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan penghasilan USD2 per hari.
Produk ini terbit dengan dukungan Bill & Melinda Gates Foundation melalui World Savings and Retail Banking Institution (WSBI) dalam rangka menindaklanjuti kesepakatan negara-negara G-20 di Jenewa untuk mendukung gerakan inklusi keuangan atau layanan perbankan bagi masyarakat yang belum memiliki akses layanan keuangan di daerah.
Rakhmat baihaqi
(bbg)