Ini Hasil Uji Lab Beras Plastik
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui aparatur kepolisian menyatakan, hasil uji laboratorium beras sintetis alias beras plastik yang ditemukan di Bekasi negatif. Dari hasil pengujian, tidak ditemukan kandungan plastik dalam beras tersebut.
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menjelaskan, kasus tersebut berawal dari laporan salah seorang warga Bekasi, Dewi Septiani yang mengaku menemukan kejanggalan dari beras yang dibelinya di Toko Madu, Pasar Mutiara Gading, Bekasi pada 13 Mei 2015.
Pasalnya, saat beras tersebut dimasak sang adik, terasa seperti basi dan setelah dimakan menyebabkan mual dan sakit perut, akhirnya diduga beras palsu. (Baca: Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Beras Plastik).
"Kemudian meng-upload beras ini ke media sosial, kemudian juga di email ke BPOM tapi lamannya salah sehingga enggak masuk," ucapnya di Istana Negara, Jakarta, Selasa (26/5/2015).
Dia mengatakan, pada 19 Mei 2015 penemu beras plastik tersebut melapor ke Polsek Bantar Gebang Bekasi dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan penyitaan terhadap sampel.
"Yang disita tidak hanya sampel, tapi beras yang dimasak juga. Dari Disperindag Bekasi juga mengambil sampel yang diduga beras palsu tadi. Kemudian dari Disperindag Bekasi diminta pemeriksaan di lab Sucofindo, kemudian di Polres dimintakan diperiksa lab BPOM, laboratorium forensik, lab Kemendag, dan lab Kementan," jelas Badrodin.
Berdasarkan hasil pemeriksaan seluruh lembaga tersebut, ternyata hasil lab Sucofindo dinyatakan positif mengandung plastik, shingga Wali Kota Bekasi langsung menyampaikan ke media bahwa itu mengandung plastik.
Namun, dari hasil uji laboratorium forensik, BPOM, Kemendag, dan Kementan justru negatif dan tidak ada unsur plastik. (Baca: Pemerintah Didesak Segera Ungkap Uji Lab Beras Plastik).
"Kami masih belum yakin, kemungkinan salah pengambilan sampel. Saya ke Kemendag, menanyakan proses pemeriksaan, memeriksa sampel yang masih ada, kemudian diperiksa ke BPOM dan laboratorium Polri hasilnya negatif," terang dia.
Sebab itu, pihaknya berkesimpulan bahwa beras yang diduga plastik tersebut ternyata tidak ada. Dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak resah dengan isu peredaran beras plastik tersebut.
"Silakan kalau ada yang dicurigai berikan informasi ke petugas kepolisian untuk bisa dilakukan pengecekan. Mudah-mudahan ini bisa memberikan penjelasan ke seluruh masyarakat, sehingga bisa lebih tenang," tandasnya.
(Baca: Ini Ciri-ciri Beras Palsu dari Plastik)
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menjelaskan, kasus tersebut berawal dari laporan salah seorang warga Bekasi, Dewi Septiani yang mengaku menemukan kejanggalan dari beras yang dibelinya di Toko Madu, Pasar Mutiara Gading, Bekasi pada 13 Mei 2015.
Pasalnya, saat beras tersebut dimasak sang adik, terasa seperti basi dan setelah dimakan menyebabkan mual dan sakit perut, akhirnya diduga beras palsu. (Baca: Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Beras Plastik).
"Kemudian meng-upload beras ini ke media sosial, kemudian juga di email ke BPOM tapi lamannya salah sehingga enggak masuk," ucapnya di Istana Negara, Jakarta, Selasa (26/5/2015).
Dia mengatakan, pada 19 Mei 2015 penemu beras plastik tersebut melapor ke Polsek Bantar Gebang Bekasi dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan penyitaan terhadap sampel.
"Yang disita tidak hanya sampel, tapi beras yang dimasak juga. Dari Disperindag Bekasi juga mengambil sampel yang diduga beras palsu tadi. Kemudian dari Disperindag Bekasi diminta pemeriksaan di lab Sucofindo, kemudian di Polres dimintakan diperiksa lab BPOM, laboratorium forensik, lab Kemendag, dan lab Kementan," jelas Badrodin.
Berdasarkan hasil pemeriksaan seluruh lembaga tersebut, ternyata hasil lab Sucofindo dinyatakan positif mengandung plastik, shingga Wali Kota Bekasi langsung menyampaikan ke media bahwa itu mengandung plastik.
Namun, dari hasil uji laboratorium forensik, BPOM, Kemendag, dan Kementan justru negatif dan tidak ada unsur plastik. (Baca: Pemerintah Didesak Segera Ungkap Uji Lab Beras Plastik).
"Kami masih belum yakin, kemungkinan salah pengambilan sampel. Saya ke Kemendag, menanyakan proses pemeriksaan, memeriksa sampel yang masih ada, kemudian diperiksa ke BPOM dan laboratorium Polri hasilnya negatif," terang dia.
Sebab itu, pihaknya berkesimpulan bahwa beras yang diduga plastik tersebut ternyata tidak ada. Dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak resah dengan isu peredaran beras plastik tersebut.
"Silakan kalau ada yang dicurigai berikan informasi ke petugas kepolisian untuk bisa dilakukan pengecekan. Mudah-mudahan ini bisa memberikan penjelasan ke seluruh masyarakat, sehingga bisa lebih tenang," tandasnya.
(Baca: Ini Ciri-ciri Beras Palsu dari Plastik)
(izz)