Buwas Curhat: Bulog Dituduh Produksi Beras Tak Mutu, Beras Racun, dan Beras Plastik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog , Budi Waseso atau Buwas mencurahkan isi kepala perihal tuduhan bahwa pihaknya memproduksi beras yang jelak mutunya. Bahkan, Bulog dituding mengimpor beras beracun dari China.
Tak hanya itu Bulog terang Buwas, juga difitnah memproduksi beras plastik. Berbagai tuduhan negatif itu diutarakan oleh pihak tertentu saja. Buwas mengatakan, pihaknya tidak pernah melakukan tindakan penyelewengan seperti yang disampaikan oknum-oknum tersebut.
"Yang sekarang terjadi kan teman-teman lihat sendiri, orang selalu ingin menyampaikan hal-hal yang negatif walaupun tidak terjadi," ujar Buwas saat ditemui di tempat kerjanya, Rabu (18/10/2023).
"Seperti kemarin ada (tuduhan) beras plastik, beras yang jelek mutunya. Terus ada lagi beras beracun dari china. Semuanya yang dituduhkan kepada Bulog menyalurkan beras itu," lanjutnya.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pangan, Bulog adalah bagian dari pemerintah. Sehingga tindakan yang diambil perusahaan menpertimbangkan banyak faktor alias berhati-hati.
Buwas memastikan, perusahaan tidak melakukan aktivitas produksi hingga serapan beras asal-asalan saja, termasuk melaksanakan penugasan impor beras dari negara mitra.
"Sudah saya sampaikan kemarin ke teman-teman kan bahwa tidak seperti itu, pemerintah pasti berhati-hati. Bulog adalah bagian dari pemerintah," beber dia
"Kita tidak asal-asalan, impor ada standarnya, harganya juga harus murah, ada yang ngawasi, ada karantinanya, ada Sucofindo yang melihat kualitasnya. Ada juga pendampingan dari BPKP. Nanti terakhir kita akan di audit oleh BPK. Jadi nggak semudah itu, kita nggak mungkin bisa, kecuali ada oknum yang bermain silahkan monggo, tapi risikonya ditanggung," lanjutnya.
Tak hanya itu Bulog terang Buwas, juga difitnah memproduksi beras plastik. Berbagai tuduhan negatif itu diutarakan oleh pihak tertentu saja. Buwas mengatakan, pihaknya tidak pernah melakukan tindakan penyelewengan seperti yang disampaikan oknum-oknum tersebut.
"Yang sekarang terjadi kan teman-teman lihat sendiri, orang selalu ingin menyampaikan hal-hal yang negatif walaupun tidak terjadi," ujar Buwas saat ditemui di tempat kerjanya, Rabu (18/10/2023).
"Seperti kemarin ada (tuduhan) beras plastik, beras yang jelek mutunya. Terus ada lagi beras beracun dari china. Semuanya yang dituduhkan kepada Bulog menyalurkan beras itu," lanjutnya.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pangan, Bulog adalah bagian dari pemerintah. Sehingga tindakan yang diambil perusahaan menpertimbangkan banyak faktor alias berhati-hati.
Buwas memastikan, perusahaan tidak melakukan aktivitas produksi hingga serapan beras asal-asalan saja, termasuk melaksanakan penugasan impor beras dari negara mitra.
"Sudah saya sampaikan kemarin ke teman-teman kan bahwa tidak seperti itu, pemerintah pasti berhati-hati. Bulog adalah bagian dari pemerintah," beber dia
"Kita tidak asal-asalan, impor ada standarnya, harganya juga harus murah, ada yang ngawasi, ada karantinanya, ada Sucofindo yang melihat kualitasnya. Ada juga pendampingan dari BPKP. Nanti terakhir kita akan di audit oleh BPK. Jadi nggak semudah itu, kita nggak mungkin bisa, kecuali ada oknum yang bermain silahkan monggo, tapi risikonya ditanggung," lanjutnya.
(akr)