Memberi Nyawa di Rumah Lama
A
A
A
Merasa bosan dengan tampilan rumah Anda yang begitu-begitu saja? Cobalah sedikit mengombinasikannya dengan bermacam-macam gaya. Salah satu yang bisa Anda coba, yaitu gaya eklektik.
Kalimat penyambutan seperti “welcome to our new home “ kerap kita dengar saat pemilik rumah menyambut kedatangan para tamu ke rumah barunya. Namun, Anda juga bisa kok mengucapkan kalimat tersebut di rumah lama yang telah ditata ulang dengan sentuhan dekorasi baru sehingga tampak lebih segar dan indah. Tidak harus membongkar semua interior ruang, Anda cukup menambahkan sebuah gaya baru yang akan membuatnya tampil berbeda.
Dina Hartadi selaku Dewan Penasihat Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) berpendapat, mencampurkan beberapa gaya ke dalam satu ruang sehingga menghasilkan bentuk estetika yang berbeda dinamakan gaya eklektik. Walau hanya menambahkan satu sentuhan gaya, gaya tersebut bakal memberikan sisi keterbaruan pada ruangan tersebut.
Dina mengungkapkan, merasakan jiwa interior itu amat penting dalam menghasilkan gaya eklektik yang nyaman dan sedap dipandang mata. “Elemen yang perlu diperhatikan dalam menerapkan konsep eklektik adalah konsep dasar atau style yang kita pilih karena setiap desain memiliki jiwa. Kita harus bisa menangkap jiwa desain dengan cara merasakan,” ujar Dina.
Anda tidak perlu terpaku pada penerapan tempat ketika ingin mengaplikasikan gaya eklektik. Anda cukup merasakan kenyamanan yang tercipta dari ruang baru tersebut. “Tepat pengaplikasian bukan inti dari gaya ini. Namun, unsur kenyamananlah yang menjadi pusatnya. Apakah gaya ini memberikan kenyamanan atau tidak kepada pemiliknya?” lanjut Dina.
Biasanya, ketika ingin menerapkan gaya eklektik, pemilik rumah sudah memiliki benda-benda yang akan menjadi pengisi interior, entah berupa barang koleksi atau benda lain yang sebelumnya jarang dipajang. Kartika Jahja, seniman sekaligus pemilik sebuah kafe di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, merupakan salah seorang yang menerapkan gaya eklektik di dalam interior rumahnya.
Berlatar keinginan untuk menghadirkan area bar pada hunian lamanya, wanita yang akrab dipanggil Tika itu lantas mendesain ulang rumah yang sudah bertahun-tahun dia tinggali bersama keluarga. Beberapa koleksi dan karya seni Tika dijadikan hiasan untuk mempermanis tampilan rumah lama tersebut. Cara pertama yang paling sederhana untuk mulai menghadirkan gaya eklektik di rumah Anda adalah dengan mencampur aduk beberapa gaya furnitur.
Misal, sofa yang punya bentuk dan ukuran berbeda diletakkan ke dalam ruangan tertentu sehingga memberikan sebuah keindahan baru di ruangan tersebut. “Memberi kebebasan dalam mendekorasi ruang akan membuat ruang terasa lebih personal. Kesan personal pemilik rumah menjadi salah satu elemen yang tidak boleh dilupakan dalam menata sebuah ruang,” saran Dina.
Jika Anda sulit memikirkan gaya apa yang harus dikombinasikan, tidak usah risau. Anda dapat menggunakan pernik atau perlengkapan warisan nenek moyang untuk melengkapi gaya eklektik Anda. Ketika gaya tradisional berpadu dengan gaya kontemporer yang kental, artinya ruangan tersebut sudah berhasil menciptakan sebuah gaya eklektik yang unik.
“Pilihlah pernik yang memiliki warna serta pola menarik. Seperti halnya teko dengan ilustrasi ayam jago atau pemandangan perdesaan yang bisa memberikan kesan menarik pada ruangan,” pungkas Dina.
Aprilia s andyna
Kalimat penyambutan seperti “welcome to our new home “ kerap kita dengar saat pemilik rumah menyambut kedatangan para tamu ke rumah barunya. Namun, Anda juga bisa kok mengucapkan kalimat tersebut di rumah lama yang telah ditata ulang dengan sentuhan dekorasi baru sehingga tampak lebih segar dan indah. Tidak harus membongkar semua interior ruang, Anda cukup menambahkan sebuah gaya baru yang akan membuatnya tampil berbeda.
Dina Hartadi selaku Dewan Penasihat Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) berpendapat, mencampurkan beberapa gaya ke dalam satu ruang sehingga menghasilkan bentuk estetika yang berbeda dinamakan gaya eklektik. Walau hanya menambahkan satu sentuhan gaya, gaya tersebut bakal memberikan sisi keterbaruan pada ruangan tersebut.
Dina mengungkapkan, merasakan jiwa interior itu amat penting dalam menghasilkan gaya eklektik yang nyaman dan sedap dipandang mata. “Elemen yang perlu diperhatikan dalam menerapkan konsep eklektik adalah konsep dasar atau style yang kita pilih karena setiap desain memiliki jiwa. Kita harus bisa menangkap jiwa desain dengan cara merasakan,” ujar Dina.
Anda tidak perlu terpaku pada penerapan tempat ketika ingin mengaplikasikan gaya eklektik. Anda cukup merasakan kenyamanan yang tercipta dari ruang baru tersebut. “Tepat pengaplikasian bukan inti dari gaya ini. Namun, unsur kenyamananlah yang menjadi pusatnya. Apakah gaya ini memberikan kenyamanan atau tidak kepada pemiliknya?” lanjut Dina.
Biasanya, ketika ingin menerapkan gaya eklektik, pemilik rumah sudah memiliki benda-benda yang akan menjadi pengisi interior, entah berupa barang koleksi atau benda lain yang sebelumnya jarang dipajang. Kartika Jahja, seniman sekaligus pemilik sebuah kafe di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, merupakan salah seorang yang menerapkan gaya eklektik di dalam interior rumahnya.
Berlatar keinginan untuk menghadirkan area bar pada hunian lamanya, wanita yang akrab dipanggil Tika itu lantas mendesain ulang rumah yang sudah bertahun-tahun dia tinggali bersama keluarga. Beberapa koleksi dan karya seni Tika dijadikan hiasan untuk mempermanis tampilan rumah lama tersebut. Cara pertama yang paling sederhana untuk mulai menghadirkan gaya eklektik di rumah Anda adalah dengan mencampur aduk beberapa gaya furnitur.
Misal, sofa yang punya bentuk dan ukuran berbeda diletakkan ke dalam ruangan tertentu sehingga memberikan sebuah keindahan baru di ruangan tersebut. “Memberi kebebasan dalam mendekorasi ruang akan membuat ruang terasa lebih personal. Kesan personal pemilik rumah menjadi salah satu elemen yang tidak boleh dilupakan dalam menata sebuah ruang,” saran Dina.
Jika Anda sulit memikirkan gaya apa yang harus dikombinasikan, tidak usah risau. Anda dapat menggunakan pernik atau perlengkapan warisan nenek moyang untuk melengkapi gaya eklektik Anda. Ketika gaya tradisional berpadu dengan gaya kontemporer yang kental, artinya ruangan tersebut sudah berhasil menciptakan sebuah gaya eklektik yang unik.
“Pilihlah pernik yang memiliki warna serta pola menarik. Seperti halnya teko dengan ilustrasi ayam jago atau pemandangan perdesaan yang bisa memberikan kesan menarik pada ruangan,” pungkas Dina.
Aprilia s andyna
(ftr)