China Klaim Alami Kemajuan Ekonomi Super Cepat
A
A
A
DEPOK - Wakil Perdana Menteri China YM Madam Liu Yandong mengklaim, saat ini negaranya mengalami kemajuan ekonomi signifikan. Selama 60 tahun, dia menyebut China melakukan keterbukaan terhadap dunia luar.
"Tiongkok mengalami kemajuan (ekonomi) super cepat, PDB kita 2014 28,3 kali lipat. Per kapita naik 19 kali lipat. Jutaan kemiskinan diturunkan. Revitalisasi bangsa Tionghoa membuat Tiongkok berkembang besar menjadi pusat ekonomi kedua dunia," tegasnya saat kuliah umum di Kampus FISIP Universitas Indonesia (UI), Depok, Rabu (27/5/2015).
Dengan jumlah penduduk 1,3 miliar, pendapatan per kapita China masih berada di urutan 80 di dunia. Di mana 100 juta warga masih miskin dan kondisi tak seimbang antara kota dan desa.
"Kontradiksi ini masih menonjol, memungkinkan 1,3 miliar masyarakatnya ke depan sejahtera secara menyeluruh, kami mendorong kemajuan menyeluruh secara sosial serta pengembangan ekonomi, laksanakan pembangunan strategis inovasi, reformasi dan keterbukaan, rangsang kreativitas, potensi pasar dan tenaga gerak perkembangan," paparnya.
Liu Yandong menambahkan pihaknya juga mendorong negaranyaa melakukan perbaikan program jaminan sosial lebih adil berkelanjutan. Supaya tecapainya keadilan sosial menjadi lebih makmur dan tertib.
"Impian Tiongkok terbuka dengan kerja sama saling menguntungkan. Kehadiran kami sebagai peluang, bukan ancaman. Tiongkok juga pernah sengsara panjang, kami menghargai negara lain dengan pertahankan kebijakan diplomatik," tandas dia.
"Tiongkok mengalami kemajuan (ekonomi) super cepat, PDB kita 2014 28,3 kali lipat. Per kapita naik 19 kali lipat. Jutaan kemiskinan diturunkan. Revitalisasi bangsa Tionghoa membuat Tiongkok berkembang besar menjadi pusat ekonomi kedua dunia," tegasnya saat kuliah umum di Kampus FISIP Universitas Indonesia (UI), Depok, Rabu (27/5/2015).
Dengan jumlah penduduk 1,3 miliar, pendapatan per kapita China masih berada di urutan 80 di dunia. Di mana 100 juta warga masih miskin dan kondisi tak seimbang antara kota dan desa.
"Kontradiksi ini masih menonjol, memungkinkan 1,3 miliar masyarakatnya ke depan sejahtera secara menyeluruh, kami mendorong kemajuan menyeluruh secara sosial serta pengembangan ekonomi, laksanakan pembangunan strategis inovasi, reformasi dan keterbukaan, rangsang kreativitas, potensi pasar dan tenaga gerak perkembangan," paparnya.
Liu Yandong menambahkan pihaknya juga mendorong negaranyaa melakukan perbaikan program jaminan sosial lebih adil berkelanjutan. Supaya tecapainya keadilan sosial menjadi lebih makmur dan tertib.
"Impian Tiongkok terbuka dengan kerja sama saling menguntungkan. Kehadiran kami sebagai peluang, bukan ancaman. Tiongkok juga pernah sengsara panjang, kami menghargai negara lain dengan pertahankan kebijakan diplomatik," tandas dia.
(izz)