SMF Beri Pinjaman BTN Rp1,5 Triliun

Kamis, 28 Mei 2015 - 11:33 WIB
SMF Beri Pinjaman BTN Rp1,5 Triliun
SMF Beri Pinjaman BTN Rp1,5 Triliun
A A A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mendapatkan pinjaman sebesar Rp1,5 triliun dari PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) untuk pembiayaan program 1 juta rumah.

Dalam kerja sama tersebut, SMF menetapkan suku bunga komersial, sehingga BTN akan memperuntukkan penyaluran kreditnya bagi rumah nonsubsidi atau menengah bawah. Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, program 1 juta rumah ini mendapat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk lembaga pembiayaan. BTN pun akan mencari dana- dana murah yang bisa menyukseskan program tersebut.

Selain itu, pemerintah juga diharapkan memberikan subsidi bunga terhadap program 1 juta rumah ini. ”Kalau dana dari APBN hanya Rp5 triliun, tentu tidak akan cukup. Makanya perlu subsidi bunga dari pemerintah. Jika bunga pasarnya 7%, maka diharapkan pemerintah mensubsidi 2%,” kata Maryono seusai penandatanganan perjanjian pinjaman BTN dan SMF yang disaksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Jakarta kemarin.

Menurut Maryono, program 1 juta rumah itu bukanlah milik BTN tetapi merupakan program pemerintah yang perlu mendapatkan perhatian dan dukungan semua pihak, salah satunya dari sektor pembiayaan karena program tersebut diperuntukkan bagi rakyat.

”Kami sudah mengumpulkan pengembang se-Jabodetabek beberapa waktu lalu untuk menagih komitmen mereka dalam membangun rumah terkait program ini karena dananya sudah kami siapkan. Kami berharap pihak terkait dengan proyek ini dapat sejalan dalam memberikan dukungannya termasukapayangsudahdilakukan SMF hari ini (kemarin),” ujar dia.

Direktur Utama SMF Raharjo Adisusanto menjelaskan, kerja sama dengan BTN merupakan salah satu upaya SMF untuk mendukung penyaluran pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) kepada masyarakat menengah bawah. ”Kerja sama ini seiring dengan komitmen SMF untuk membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan guna meningkatkan kapasitas pembiayaan perumahan sehingga terjangkau,” kata Raharjo.

Raharjo berharap, kerja sama pembiayaan KPR antara SMF dengan BTN dapat membantu semakin banyak keterjangkauan masyarakat untuk memiliki rumah yang layak. Dukungan SMF terhadap program pemerintah (KPR - FLPP) melalui Bank BTN sudah dilakukan sejak 2012 dalam bentuk program refinancing sebesar Rp3 triliun, dengan jumlah 70.188 debitur KPR/rumah.

Total penyaluran pinjaman yang telah disalurkan SMF kepada BTN sejak 2006 sampai dengan 31 Desember 2014 telah mencapai Rp6,4 triliun dengan outstanding Rp4 triliun. ”Dengan penandatanganan Rp1,5 triliun ini, jumlah pinjaman menjadi Rp7,9 triliun dan posisi menjadi Rp5,5 triliun,” tambah Raharjo.

Pinjaman kepada BTN merupakan pinjaman terbesar dari keseluruhan pinjaman SMF kepada bank-bank yang dibiayai oleh SMF. Total pinjaman yang telah disalurkan SMF hingga saat ini sebesar Rp11,1 triliun dengan jumlah debitor KPR sebanyak 210.249 debitor KPR.

Sementara, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dibutuhkan lebih banyak anggaran untuk membangun rumah sebanyak 250.000 unit sebagaimana target Kementerian PUPR. ”Tapi, sesuai arahan Bapak Presiden, tidak perlu dikhawatirkan. Artinya, pemerintah pasti mendukung dana FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) karena tergantung penyerapan suplai rumah itu sendiri,” ujar dia.

Basuki menambahkan, kementerian yang dipimpinnya juga sudah mendapatkan komitmen dari Real Estat Indonesia (REI) terkait 230.000 unit rumah.

Rakhmat baihaqi/ ichsan amin
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6810 seconds (0.1#10.140)