Pembangunan Pabrik SMGR Terkendala Cuaca
A
A
A
REMBANG - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menyatakan bahwa tahap pembangunan pabrik di Rembang, Jawa Tengah per 23 Mei lalu baru mencapai 45,6%. Pembangunan ini terkendala masalah cuaca.
Pimpinan proyek pabrik SMGR Rembang Heru Indra Wijayanto mengatakan, padahal target yang sebelumnya ditetapkan bisa mencapai 47,6%.
"Memang agak meleset dari target. Tidak sesuainya target tersebut karena faktor cuaca yang kurang mendukung," ujarnya di Semarang, Jawa Tengah, akhir pekan ini.
Dia menjelaskan, proses tender pembangunan pabrik tersebut sudah dimulai pada Februari tahun lalu. Perseroan menargetkan akan selesai pada kuartal III/2016.
"Tender di Februari 2014 dapat pemenang, lalu dapat uang muka," jelas Heru.
Selanjutnya, pihaknya berharap pabrik Rembang bisa beroperasi secara komersial pada awal 2017. Pabrik ini diperkirakan akan menyerap sekitar 4.000 tenaga kerja.
"Per 31 Maret 2015, itu ada sekitar 1.126 orang pekerja dan mayoritasnya warga ring 1 terdekat pabrik. Jika pabrik ini resmi beroperasi, diperkirkan akan mempekerjakan sekitar 4.000-qn orang," ujarnya.
Adapun luas lahan pabrik sampai dengan saat ini sekitar 600 hektare (ha). Rinciannya, lahan tambang seluas 519 ha dan lahan pabrik seluas 57 ha.
"Awalnya kita minta 1.800 ha, untuk pabrik minta 110 ha tapi hanya disetujui 57 ha. Bufferzone (zona hijau) seluas 80 ha," pungkasnya.
Pimpinan proyek pabrik SMGR Rembang Heru Indra Wijayanto mengatakan, padahal target yang sebelumnya ditetapkan bisa mencapai 47,6%.
"Memang agak meleset dari target. Tidak sesuainya target tersebut karena faktor cuaca yang kurang mendukung," ujarnya di Semarang, Jawa Tengah, akhir pekan ini.
Dia menjelaskan, proses tender pembangunan pabrik tersebut sudah dimulai pada Februari tahun lalu. Perseroan menargetkan akan selesai pada kuartal III/2016.
"Tender di Februari 2014 dapat pemenang, lalu dapat uang muka," jelas Heru.
Selanjutnya, pihaknya berharap pabrik Rembang bisa beroperasi secara komersial pada awal 2017. Pabrik ini diperkirakan akan menyerap sekitar 4.000 tenaga kerja.
"Per 31 Maret 2015, itu ada sekitar 1.126 orang pekerja dan mayoritasnya warga ring 1 terdekat pabrik. Jika pabrik ini resmi beroperasi, diperkirkan akan mempekerjakan sekitar 4.000-qn orang," ujarnya.
Adapun luas lahan pabrik sampai dengan saat ini sekitar 600 hektare (ha). Rinciannya, lahan tambang seluas 519 ha dan lahan pabrik seluas 57 ha.
"Awalnya kita minta 1.800 ha, untuk pabrik minta 110 ha tapi hanya disetujui 57 ha. Bufferzone (zona hijau) seluas 80 ha," pungkasnya.
(rna)