Defisit Transaksi Berjalan 2015 Diprediksi 3%
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaski berjalan (current acount defisit/CAD) pada akhir 2015 berada pada kisaran 2,5%-3% dari produk domestik bruto (PDB).
Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, meski CAD diperkirakan meningkat namun current acount tetap terjaga sejalan dengan naiknya impor barang modal.
"Sementara itu, prospek neraca pembayaran 2015 masih harus terus dicermati sesuai perekonomian global yang masih tinggi," ujar Agus di Jakarta, Minggu (31/5/2015).
Tercatat, neraca pembayaran Indonesia (NPI) surplus pada kuartal I/2015 sebesar USD1,3 miliar. Surplus neraca pembayaran Indonesia (NPI) ini didukung oleh dua faktor yakni defisit transaksi berjalan yang lebih rendah sebesar USD3,8 miliar atau sekitar -1,8% dari PDB dan surplus transaksi modal & finansial sekitar USD5,9 miliar.
"Neraca pembayaran yang surplus diharapkan berlanjut. Yakni karena surplus neraca modal dan keuangan. Masih membaik dengan masih masuknya dana masuk," tandas dia.
Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, meski CAD diperkirakan meningkat namun current acount tetap terjaga sejalan dengan naiknya impor barang modal.
"Sementara itu, prospek neraca pembayaran 2015 masih harus terus dicermati sesuai perekonomian global yang masih tinggi," ujar Agus di Jakarta, Minggu (31/5/2015).
Tercatat, neraca pembayaran Indonesia (NPI) surplus pada kuartal I/2015 sebesar USD1,3 miliar. Surplus neraca pembayaran Indonesia (NPI) ini didukung oleh dua faktor yakni defisit transaksi berjalan yang lebih rendah sebesar USD3,8 miliar atau sekitar -1,8% dari PDB dan surplus transaksi modal & finansial sekitar USD5,9 miliar.
"Neraca pembayaran yang surplus diharapkan berlanjut. Yakni karena surplus neraca modal dan keuangan. Masih membaik dengan masih masuknya dana masuk," tandas dia.
(izz)