Harga Komoditas Mulai Naik, Inflasi Jateng Melambung
A
A
A
SEMARANG - Naiknya harga sejumlah komoditas menjelang Ramadan dan Lebaran mengakibatkan inflasi di Jawa Tengah (Jateng) melambung ke 0,51%, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,45.
Inflasi ini lebih tinggi dibandingkan bulan April sebesar 0,17%, dengan IHK sebesar 117,85.
Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Jam Jam Zamachsyari mengatakan, inflasi disebabkan adanya kenaikan harga sejumlah komiditi.
Dia menjelaskan, kelompok komoditas yang memberikan sumbangan inflasi paling besar adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,34%, yang diikuti kelompok makanan jadi, minuman dan tembakau sebesar 0,08%.
“Komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi, di antaranya bawang merah, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras dan bawang putih. Kalau untuk sandang kenaikan masih relatif kecil,” ujarnya di Semarang, Senin (1/6/2015).
Sedangkan untuk komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah jeruk, semen, minyak goreng, besi beton dan buncis.
Berdasarkan pantuan BPS Jateng, dari enam kota survei biaya hidup (SBH), inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal dengan inflasi sebesar 0,74% dengan IHK sebesar 115,15, diikuti Kota Semarang sebesar 0,54% dengan IHK sebesar 118,50.
Kemudian, disusul Cilacap dan Kota Purwokerto sebesar 0,47% dengan IHK masing-masing sebesar 121,33 dan 117,21, Kudus sebesar 0,45% dengan IHK sebesar 124,03. Inflasi paling rendah terjadi di Kota Surakarta sebesar 0,37% dengan IHK sebesar 116,53.
Dia mengaku, saat ini kenaikan harga masih relatif kecil, namun tidak menutup kemungkinan pada saat Ramadan dan mendekati Lebaran harga-harga akan melambung.
Oleh karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), terutama dalam hal meningkatkan ketersediaan pasokan. Pasalnya, selama pasokan lancar akan mampu menekan inflasi.
Tini, pedagang sayur keliling mengaku, sejak dua pekan terakhir beberapa barang kebutuhan pokok sudah mengalami kenaikan harga, seperti telur, ayam potong dan bumbu-bumbuan. “Kenaikan rata-rata Rp1000-2000,” katanya.
Dia mencontohkan, harga telur ayam yang sebelumnya harganya di kisaran Rp18.000-Rp19.000/kilogram (kg), saat ini sudah naik menjadi Rp21.000/kg.
”Biasanya memang kalau mau Puasa harga-harga mulai naik,” ucapnya.
Inflasi ini lebih tinggi dibandingkan bulan April sebesar 0,17%, dengan IHK sebesar 117,85.
Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Jam Jam Zamachsyari mengatakan, inflasi disebabkan adanya kenaikan harga sejumlah komiditi.
Dia menjelaskan, kelompok komoditas yang memberikan sumbangan inflasi paling besar adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,34%, yang diikuti kelompok makanan jadi, minuman dan tembakau sebesar 0,08%.
“Komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi, di antaranya bawang merah, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras dan bawang putih. Kalau untuk sandang kenaikan masih relatif kecil,” ujarnya di Semarang, Senin (1/6/2015).
Sedangkan untuk komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah jeruk, semen, minyak goreng, besi beton dan buncis.
Berdasarkan pantuan BPS Jateng, dari enam kota survei biaya hidup (SBH), inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal dengan inflasi sebesar 0,74% dengan IHK sebesar 115,15, diikuti Kota Semarang sebesar 0,54% dengan IHK sebesar 118,50.
Kemudian, disusul Cilacap dan Kota Purwokerto sebesar 0,47% dengan IHK masing-masing sebesar 121,33 dan 117,21, Kudus sebesar 0,45% dengan IHK sebesar 124,03. Inflasi paling rendah terjadi di Kota Surakarta sebesar 0,37% dengan IHK sebesar 116,53.
Dia mengaku, saat ini kenaikan harga masih relatif kecil, namun tidak menutup kemungkinan pada saat Ramadan dan mendekati Lebaran harga-harga akan melambung.
Oleh karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), terutama dalam hal meningkatkan ketersediaan pasokan. Pasalnya, selama pasokan lancar akan mampu menekan inflasi.
Tini, pedagang sayur keliling mengaku, sejak dua pekan terakhir beberapa barang kebutuhan pokok sudah mengalami kenaikan harga, seperti telur, ayam potong dan bumbu-bumbuan. “Kenaikan rata-rata Rp1000-2000,” katanya.
Dia mencontohkan, harga telur ayam yang sebelumnya harganya di kisaran Rp18.000-Rp19.000/kilogram (kg), saat ini sudah naik menjadi Rp21.000/kg.
”Biasanya memang kalau mau Puasa harga-harga mulai naik,” ucapnya.
(rna)