Rupiah Dibuka Melaju di Zona Hijau
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka melaju di zona hijau tengah berlanjutnya koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.196/USD. Posisi ini terkerek 34 poin dibanding posisi penutupan hari sebelumnya di level Rp13.230/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Yahoofinance juga berada pada level Rp13.196/USD. Posisi ini menguat 15 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.211/USD.
Berdasarkan Bloomberg, rupiah pada level Rp12.203/USD. Posisi ini menguat 11 poin dari penutupan Senin (1/6/2015) di level Rp13.214/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada di level Rp13.205/USD, terapresiasi 18 poin dibanding penutupan hari sebelumnya di level Rp13.223/USD.
Menguatnya rupiah karena USD terkoreksi dipicu harapan pada pembicaraan utang Yunani dan melonjaknya imbal hasil obligasi Eropa dikombinasikan dengan menguatnya euro terbesar dalam tiga bulan.
Dikutip dari Reuters, indeks USD terhadap enam mata uang utama turun di 95,943, setelah melemah 1,5% pada Selasa, penurunan terbesar satu hari sejak Juli 2013.
Sementara euro terhadap USD di 1,01150, setelah naik 2% semalam, sementara USD terhadap yen ke 124,08 dan menjauhii rekor 12,5 tahun di 125,070.
Katalis awal adalah data Eropa yang menunjukkan peningkatan mengejutkan dan inflasi inti yang menunjukkan program pelonggaran pembelian obligasi dari Bank Sentral Eropa kemungkinan dilanjutkan.
Obligasi bertenor 10 tahun Jerman melonjak 16 basis poin menjadi 0,68%, lompatan terbesar dalam tiga tahun terakhir. Sementara imbal hasil Spanyol, Italia dan Portugis menuju level tertinggi 2015.
Kendati demikian, sejumlah data ekonomi AS yang akan dirilis pekan ini, termasuk laporan data tenaga kerja pada Jumat dan tanda-tanda kekuatan ekonomi AS bisa mendorong kenaikan USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.196/USD. Posisi ini terkerek 34 poin dibanding posisi penutupan hari sebelumnya di level Rp13.230/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Yahoofinance juga berada pada level Rp13.196/USD. Posisi ini menguat 15 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.211/USD.
Berdasarkan Bloomberg, rupiah pada level Rp12.203/USD. Posisi ini menguat 11 poin dari penutupan Senin (1/6/2015) di level Rp13.214/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada di level Rp13.205/USD, terapresiasi 18 poin dibanding penutupan hari sebelumnya di level Rp13.223/USD.
Menguatnya rupiah karena USD terkoreksi dipicu harapan pada pembicaraan utang Yunani dan melonjaknya imbal hasil obligasi Eropa dikombinasikan dengan menguatnya euro terbesar dalam tiga bulan.
Dikutip dari Reuters, indeks USD terhadap enam mata uang utama turun di 95,943, setelah melemah 1,5% pada Selasa, penurunan terbesar satu hari sejak Juli 2013.
Sementara euro terhadap USD di 1,01150, setelah naik 2% semalam, sementara USD terhadap yen ke 124,08 dan menjauhii rekor 12,5 tahun di 125,070.
Katalis awal adalah data Eropa yang menunjukkan peningkatan mengejutkan dan inflasi inti yang menunjukkan program pelonggaran pembelian obligasi dari Bank Sentral Eropa kemungkinan dilanjutkan.
Obligasi bertenor 10 tahun Jerman melonjak 16 basis poin menjadi 0,68%, lompatan terbesar dalam tiga tahun terakhir. Sementara imbal hasil Spanyol, Italia dan Portugis menuju level tertinggi 2015.
Kendati demikian, sejumlah data ekonomi AS yang akan dirilis pekan ini, termasuk laporan data tenaga kerja pada Jumat dan tanda-tanda kekuatan ekonomi AS bisa mendorong kenaikan USD.
(rna)