Kementan Siapkan Rekomendasi Impor Daging s
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan rekomendasi impor sapi hidup dan daging sapi beku untuk mengantisipasi kebutuhan saat puasa dan Hari Raya Idul Fitri di dalam negeri.
”Antisipasi kenaikan harga dagingsapi, kitasudahsiapkan2- 3 bulan sebelumnya agar daging sapi sudah tersedia. Sudah ada izinnya, kami siapkan rekomendasi untuk impor,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman seusai melantik pejabat eselon I di lingkup Kementan di Jakarta, Senin (1/6).
Seusai untuk memenuhi kebutuhan puasa dan Lebaran yang biasanya mengalami peningkatan, impor tersebut juga sebagai upaya meredam kenaikan harga di pasaran. Di tempat yang sama Dirjen Peternakan yang baru dilantik, Muladno, menyatakan bahwa saat ini Indonesia masih mengimpor daging dan sapi hidup dengan jumlah yang cukup besar, karena antara kebutuhan dan pasokan sapi lokal hidup yang ada tidak seimbang. ”Sampai saat ini masih diperlukan impor daging, kalau nggak, bisa habis semua stok kita,” ungkapnya.
Terkait program swasembada daging sapi, dia kesulitan mewujudkan target tersebut dalam waktu dekat. Bahkan, Indonesia butuh waktu panjang agar tidak bergantung impor daging beku dan sapi hidup dari Australia. Menurut Muladno, target swasembada daging 100% memerlukan waktu 30 tahun bahkan lebih.
Sebelumnya Mentanmelantik enam pejabat eselon I Kementan yakni Sputnik Sujono Kamino sebagai Dirjen Hortikultura, Pending Dadih Permana (Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian), Justan Riduan Siahaan (Inspektur Jenderal), Muhammad Syakir ebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Muladno (Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan), serta Banun Harpini (Kepala Badan Karantina Pertanian).
Oktiani endarwati/ant
”Antisipasi kenaikan harga dagingsapi, kitasudahsiapkan2- 3 bulan sebelumnya agar daging sapi sudah tersedia. Sudah ada izinnya, kami siapkan rekomendasi untuk impor,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman seusai melantik pejabat eselon I di lingkup Kementan di Jakarta, Senin (1/6).
Seusai untuk memenuhi kebutuhan puasa dan Lebaran yang biasanya mengalami peningkatan, impor tersebut juga sebagai upaya meredam kenaikan harga di pasaran. Di tempat yang sama Dirjen Peternakan yang baru dilantik, Muladno, menyatakan bahwa saat ini Indonesia masih mengimpor daging dan sapi hidup dengan jumlah yang cukup besar, karena antara kebutuhan dan pasokan sapi lokal hidup yang ada tidak seimbang. ”Sampai saat ini masih diperlukan impor daging, kalau nggak, bisa habis semua stok kita,” ungkapnya.
Terkait program swasembada daging sapi, dia kesulitan mewujudkan target tersebut dalam waktu dekat. Bahkan, Indonesia butuh waktu panjang agar tidak bergantung impor daging beku dan sapi hidup dari Australia. Menurut Muladno, target swasembada daging 100% memerlukan waktu 30 tahun bahkan lebih.
Sebelumnya Mentanmelantik enam pejabat eselon I Kementan yakni Sputnik Sujono Kamino sebagai Dirjen Hortikultura, Pending Dadih Permana (Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian), Justan Riduan Siahaan (Inspektur Jenderal), Muhammad Syakir ebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Muladno (Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan), serta Banun Harpini (Kepala Badan Karantina Pertanian).
Oktiani endarwati/ant
(ftr)