Emas Global Jatuh, Harga Emas Antam Mengikuti
A
A
A
JAKARTA - Harga jual dan beli kembali (buyback) emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan hari ini susut Rp3.000/gram, mengikuti jatuhnya harga emas global.
Dilansir dari situs resmi Logammulia.com, Kamis (4/6/2015) harga jual emas perseroan dari Rp554.000/gram menjadi Rp551.000/gram. Sedangkan harga buyback emas perseroan dari Rp500.000/gram menjadi Rp497.000/gram.
Adapun harga jual emas ukuran 2 gram dihargai Rp1.062.000, dengan harga per gram Rp531.000. Harga emas 3 gram dipatok Rp1.575.000 dengan harga Rp527.000/gram. Harga emas 4 gram senilai Rp2.088.000 dengan harga per gram Rp522.000.
Selain itu, harga jual emas 5 gram ditetapkan Rp2.610.000 dengan harga per gram Rp522.000. Harga emas 10 gram dijual Rp5.170.000, dengan harga per gram Rp517.000.
Harga emas 25 gram Rp12.850.000 dengan harga per gram Rp514.000. Harga emas 50 gram sebesar Rp25.650.000, dengan harga per gram Rp513.000.
Kemudian, harga emas 100 gram sebesar Rp51.250.000, dengan harga per gram Rp512.500. Harga emas 250 gram mencapai Rp128.000.000, dengan harga per gram Rp512.000.
Emas ukuran 500 gram dihargai Rp255.800.000, dengan harga per gram Rp511.600. Namun emas ukuran ini sudah habis terjual.
Susutnya emas Antam terimbas harga emas global, yang mendekati level terendah dalam tiga pekan terakhir karena menguatnya data ekonomi Amerika Serikat (AS) mendorong prospek naiknya suku bunga di tengah tanda-tanda kemajuan dalam krisis utang Yunani.
Dikutip dari Reuters, harga emas di pasar spor sedikit berubah menjadi USD1.185,36/ons pada pukul 0048 GMT, setelah kehilangan 0,7% pada sesi sebelumnya. Logam mulia jatuh ke USD1.179,43 pada hari Rabu, terendah sejak 11 Mei 2015.
Adapun data yang dirilis pada Rabu menunjukkan bahwa defisit perdagangan AS menyempit pada bulan April karena menurunnya impor.
Data mendukung gagasan ekonomi telah sedikit pulih dari kontraksi pada kuartal I dan mendukung perkiraan bahwa Federal Reserve dapat mempertimbangkan menaikkan bunga akhir tahun ini. Suku bunga yang lebih tinggi akan menurunkan permintaan emas, sementara meningkatkan dolar AS (USD).
Investor kini menunggu data tenaga kerja AS yang akan dirilis pada Jumat ini sebagai petunjuk lebih lanjut tentang ekonomi dan dampaknya terhadap kebijakan suku bunga The Fed.
Dilansir dari situs resmi Logammulia.com, Kamis (4/6/2015) harga jual emas perseroan dari Rp554.000/gram menjadi Rp551.000/gram. Sedangkan harga buyback emas perseroan dari Rp500.000/gram menjadi Rp497.000/gram.
Adapun harga jual emas ukuran 2 gram dihargai Rp1.062.000, dengan harga per gram Rp531.000. Harga emas 3 gram dipatok Rp1.575.000 dengan harga Rp527.000/gram. Harga emas 4 gram senilai Rp2.088.000 dengan harga per gram Rp522.000.
Selain itu, harga jual emas 5 gram ditetapkan Rp2.610.000 dengan harga per gram Rp522.000. Harga emas 10 gram dijual Rp5.170.000, dengan harga per gram Rp517.000.
Harga emas 25 gram Rp12.850.000 dengan harga per gram Rp514.000. Harga emas 50 gram sebesar Rp25.650.000, dengan harga per gram Rp513.000.
Kemudian, harga emas 100 gram sebesar Rp51.250.000, dengan harga per gram Rp512.500. Harga emas 250 gram mencapai Rp128.000.000, dengan harga per gram Rp512.000.
Emas ukuran 500 gram dihargai Rp255.800.000, dengan harga per gram Rp511.600. Namun emas ukuran ini sudah habis terjual.
Susutnya emas Antam terimbas harga emas global, yang mendekati level terendah dalam tiga pekan terakhir karena menguatnya data ekonomi Amerika Serikat (AS) mendorong prospek naiknya suku bunga di tengah tanda-tanda kemajuan dalam krisis utang Yunani.
Dikutip dari Reuters, harga emas di pasar spor sedikit berubah menjadi USD1.185,36/ons pada pukul 0048 GMT, setelah kehilangan 0,7% pada sesi sebelumnya. Logam mulia jatuh ke USD1.179,43 pada hari Rabu, terendah sejak 11 Mei 2015.
Adapun data yang dirilis pada Rabu menunjukkan bahwa defisit perdagangan AS menyempit pada bulan April karena menurunnya impor.
Data mendukung gagasan ekonomi telah sedikit pulih dari kontraksi pada kuartal I dan mendukung perkiraan bahwa Federal Reserve dapat mempertimbangkan menaikkan bunga akhir tahun ini. Suku bunga yang lebih tinggi akan menurunkan permintaan emas, sementara meningkatkan dolar AS (USD).
Investor kini menunggu data tenaga kerja AS yang akan dirilis pada Jumat ini sebagai petunjuk lebih lanjut tentang ekonomi dan dampaknya terhadap kebijakan suku bunga The Fed.
(rna)