Kantor BTN Siap Layani BP Jamsostek
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 3.700 kantor PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) siap melayani peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) untuk melakukan pembayaran iuran dan pengambilan klaim.
Kantor tersebut terdiri dari 849 kantor cabang BTN dan sisanya merupakan outlet BTN yang bekerja sama dengan PT Pos Indonesia. ”Hari ini (kemarin) sudah mulai bisa diimplementasikan layanan ini. Ini merupakan tindak lanjut dari MOU dan PKS yang telah dilakukan antara BTN dan BP Jamsostek,” ujar Direktur BTN Irman Alvian Zahiruddin usai launching go live transaksi layanan BPJS melalui BTN di Jakarta kemarin.
Dia menjelaskan, BTN menargetkan dapat memberikan pelayanan transaksi bagi lebih dari 90% mitra kerjanya yang meliputi pengembang, notaris, pengusaha kecil, dan menengah serta mitra kerja lain yang selama ini menjalankan bisnis bersama BTN. Di samping itu, layanan akan dikembangkan untuk mengajak masyarakat umum di sekitar area kantor Bank BTN dalam memanfaatkan fasilitas untuk transaksi terkait iuran BPJS tersebut.
”Dengan layanan ini akan memudahkan seluruh pengembang yang selama ini telah bekerja sama dengan BTN untuk mendaftarkan para pekerja bangunannya menjadi peserta BP Jamsostek. Selain itu, BTN akan mendapatkan potensi dana pihak ketiga (DPK) yang lebih besar lagi dari BP Jamsostek,” tegasnya.
Irman berharap dapat mengembangkan model bisnis yang lebih banyak dan variatif yang menguntungkan kedua belah pihak. ”Kamijugamengharapkan BPJS dapat melakukan penempatan dana dalam porsi yang maksimalsesuaidenganketentuan dan perundang-undangan yang berlaku, terutama untuk mendukung program pemerintah dalam pembiayaan 1 Juta Rumah untuk Rakyat,” katanya.
Menurut dia, transaksi pendaftaran dapat dilakukan baik atas nama institusi atau korporasi maupun individu. BTN akan melakukan pengembangan dengan menyiapkan chanel layanan berupa internet banking, cash management, autodebet, SMS banking dan mobile banking. ”Kami akan terus kembangkan fasilitas channel -nya untuk mendapatkan nasabah yang sudah ada maupun nasabah baru untuk menggunakan Bank BTN sebagai bank transaksi,” katanya.
Sementara, Direktur Kepesertaan BP Jamasostek Junaedi berharap, dengan kerja sama ini akan lebih banyak masyarakat yang mendaftar menjadi peserta. Terlebih, potensi pekerja informal sangat besar untuk digarap dalam kerja sama ini. ”Target kami untuk pekerja informal (bukan penerima upah) tahun ini sekitar 1 juta. Dengan kerja sama ini, kami harapkan target itu bisa lebih cepat tercapai,” paparnya.
Kerja sama BTN dengan BP Jamsostek dimulai sejak tahun 2006 melalui produk Kredit Pemilikan Rumah Sederhana Sehat Jamsostek (KPRSHJ), Kredit Pemilikan Rumah Jamsostek (KPRJ), dan Kredit Konstruksi Jamsostek (KKJ).
Pada tahun 2008 kerja sama tersebut berkembang dengan produk Pinjaman Uang Muka (PUM) atau PUMP-KB Jamsostek (Pinjaman Uang Muka Perumahan-Kerjasama Bank Jamsostek) dengan realisasi pembiayaan sampai dengan Maret 2015 sebanyak 28.969 unit rumah dengan jumlah penyaluran sebesar Rp541,2 miliar.
Program tersebut masih berlanjut hingga sekarang dengan nama PUMP-KB BP Jamsostek, yang khusus diberikankepada pesertayangmemerlukan tambahan dana untuk pembayaran uang muka rumah.
Di samping itu, kerja sama tersebut dikembangkan untuk pembiayaan renovasi rumah bagi pekerja dengan produk pinjaman renovasi rumah (PRR) dengan total realisasi sampai dengan Maret 2015 sebanyak 3.754 unit dengan nilai kredit sebesar Rp141,9 miliar.
Rakhmat baihaqi
Kantor tersebut terdiri dari 849 kantor cabang BTN dan sisanya merupakan outlet BTN yang bekerja sama dengan PT Pos Indonesia. ”Hari ini (kemarin) sudah mulai bisa diimplementasikan layanan ini. Ini merupakan tindak lanjut dari MOU dan PKS yang telah dilakukan antara BTN dan BP Jamsostek,” ujar Direktur BTN Irman Alvian Zahiruddin usai launching go live transaksi layanan BPJS melalui BTN di Jakarta kemarin.
Dia menjelaskan, BTN menargetkan dapat memberikan pelayanan transaksi bagi lebih dari 90% mitra kerjanya yang meliputi pengembang, notaris, pengusaha kecil, dan menengah serta mitra kerja lain yang selama ini menjalankan bisnis bersama BTN. Di samping itu, layanan akan dikembangkan untuk mengajak masyarakat umum di sekitar area kantor Bank BTN dalam memanfaatkan fasilitas untuk transaksi terkait iuran BPJS tersebut.
”Dengan layanan ini akan memudahkan seluruh pengembang yang selama ini telah bekerja sama dengan BTN untuk mendaftarkan para pekerja bangunannya menjadi peserta BP Jamsostek. Selain itu, BTN akan mendapatkan potensi dana pihak ketiga (DPK) yang lebih besar lagi dari BP Jamsostek,” tegasnya.
Irman berharap dapat mengembangkan model bisnis yang lebih banyak dan variatif yang menguntungkan kedua belah pihak. ”Kamijugamengharapkan BPJS dapat melakukan penempatan dana dalam porsi yang maksimalsesuaidenganketentuan dan perundang-undangan yang berlaku, terutama untuk mendukung program pemerintah dalam pembiayaan 1 Juta Rumah untuk Rakyat,” katanya.
Menurut dia, transaksi pendaftaran dapat dilakukan baik atas nama institusi atau korporasi maupun individu. BTN akan melakukan pengembangan dengan menyiapkan chanel layanan berupa internet banking, cash management, autodebet, SMS banking dan mobile banking. ”Kami akan terus kembangkan fasilitas channel -nya untuk mendapatkan nasabah yang sudah ada maupun nasabah baru untuk menggunakan Bank BTN sebagai bank transaksi,” katanya.
Sementara, Direktur Kepesertaan BP Jamasostek Junaedi berharap, dengan kerja sama ini akan lebih banyak masyarakat yang mendaftar menjadi peserta. Terlebih, potensi pekerja informal sangat besar untuk digarap dalam kerja sama ini. ”Target kami untuk pekerja informal (bukan penerima upah) tahun ini sekitar 1 juta. Dengan kerja sama ini, kami harapkan target itu bisa lebih cepat tercapai,” paparnya.
Kerja sama BTN dengan BP Jamsostek dimulai sejak tahun 2006 melalui produk Kredit Pemilikan Rumah Sederhana Sehat Jamsostek (KPRSHJ), Kredit Pemilikan Rumah Jamsostek (KPRJ), dan Kredit Konstruksi Jamsostek (KKJ).
Pada tahun 2008 kerja sama tersebut berkembang dengan produk Pinjaman Uang Muka (PUM) atau PUMP-KB Jamsostek (Pinjaman Uang Muka Perumahan-Kerjasama Bank Jamsostek) dengan realisasi pembiayaan sampai dengan Maret 2015 sebanyak 28.969 unit rumah dengan jumlah penyaluran sebesar Rp541,2 miliar.
Program tersebut masih berlanjut hingga sekarang dengan nama PUMP-KB BP Jamsostek, yang khusus diberikankepada pesertayangmemerlukan tambahan dana untuk pembayaran uang muka rumah.
Di samping itu, kerja sama tersebut dikembangkan untuk pembiayaan renovasi rumah bagi pekerja dengan produk pinjaman renovasi rumah (PRR) dengan total realisasi sampai dengan Maret 2015 sebanyak 3.754 unit dengan nilai kredit sebesar Rp141,9 miliar.
Rakhmat baihaqi
(ftr)