Ini Alasan Harus Beli Properti di Dubai
A
A
A
IMBAL hasil kotor sewa apartemen di Dubai termasuk yang tertinggi di dunia. Menurut Global Property Guide, apartemen kecil menawarkan imbal hasil sewa hingga 7,21%.
Sementara imbal hasil kotor investasi, baik apartemen besar ke kecil berkisar antara 5,87%-7,21%.
Sebagai perbandingan, imbal hasil sewa kotor di Hong Kong sebesar 2,82%, India 2,22% dan Singapura 2,83%. Sedangkan London antara 2,72% dan 3,20%.
Itulah salah satu alasan mengapa warga India, Pakistan dan Inggris berinvestasi lebih dari 5 miliar dirham di pasar properti Dubai pada kuartal I tahun ini.
Harga rata-rata sewa apartemen kecil dan menengah USD22/meter persegi (m2) tiap bulannya, sedangkan apartemen besar sekitar USD21/m2 tiap bulan.
Jika pemilik apartemen memiliki luas apartemen 75 m2, maka bisa memperoleh pendapatan sewa sekitar 6.239 dirham atau USD1.700/bulan atau setara Rp22,59 juta (kurs Rp13.290/USD).
Sementara jika luasnya 120 m2 dan 160 m2, pendapatan yang sewa masing-masing sekitar USD2.700 (Rp35,88 juta) dan USD3.700/bulan (Rp49,17 juta). Sedangkan jika luasnya 225 m2 dapat memperoleh pendapatan sewa bulanan sekitar USD4.800 (Rp63,79 juta).
Imbal hasil sewa ini menunjukkan bahwa beberapa fundamental yang baik mendukung pasar properti di Dubai. Apartemen kelas menengah, dengan luas 120 m2 dan 160 m2 dijual rata-rata USD4.000/m2 (Rp53,16 juta).
Sedangkan apartemen besar, dengan luas 225 m2 sekitar USD4.300/m2 (Rp57,15 juta)) dan apartemen kecil dengan luas 75 m2 sekitar USD3.700/m2 (Rp49,17 juta).
"Ini adalah pola yang tidak biasa, apartemen kecil biasanya lebih mahal daripada apartemen yang lebih besar (per meter persegi) di kota-kota besar dunia lainnya," tulis Global Property Guide seperti dilansir dari Emirates 27/4, Sabtu (6/6/2015).
Konsultan properti global JLL dan Knight Frank berharap, harga properti menurun 5%-10% tahun ini. Namun, Moody Investors Service menyatakan, belanja pemerintah untuk infrastruktur dan meningkatnya investasi asing di berbagai sektor akan mendukung pasar real estate selama lima tahun ke depan.
Harga sewa tidak jatuh, sehingga imbal hasil tetap tinggi. Selain itu, pengembang utama telah mencoba mengurangi biaya pelayanan, membantu pemilik apartemen untuk membayar lebih sedikit untuk pemeliharaan bangunan dan komunitas mereka.
Dubai diharapkan dapat menciptakan lebih dari 277.000 lapangan kerja baru dalam jangka waktu hingga Expo 2020 di tengah kondisi pasar yang sulit menghadapi kelebihan pasokan di pasar perumahan.
Sementara imbal hasil kotor investasi, baik apartemen besar ke kecil berkisar antara 5,87%-7,21%.
Sebagai perbandingan, imbal hasil sewa kotor di Hong Kong sebesar 2,82%, India 2,22% dan Singapura 2,83%. Sedangkan London antara 2,72% dan 3,20%.
Itulah salah satu alasan mengapa warga India, Pakistan dan Inggris berinvestasi lebih dari 5 miliar dirham di pasar properti Dubai pada kuartal I tahun ini.
Harga rata-rata sewa apartemen kecil dan menengah USD22/meter persegi (m2) tiap bulannya, sedangkan apartemen besar sekitar USD21/m2 tiap bulan.
Jika pemilik apartemen memiliki luas apartemen 75 m2, maka bisa memperoleh pendapatan sewa sekitar 6.239 dirham atau USD1.700/bulan atau setara Rp22,59 juta (kurs Rp13.290/USD).
Sementara jika luasnya 120 m2 dan 160 m2, pendapatan yang sewa masing-masing sekitar USD2.700 (Rp35,88 juta) dan USD3.700/bulan (Rp49,17 juta). Sedangkan jika luasnya 225 m2 dapat memperoleh pendapatan sewa bulanan sekitar USD4.800 (Rp63,79 juta).
Imbal hasil sewa ini menunjukkan bahwa beberapa fundamental yang baik mendukung pasar properti di Dubai. Apartemen kelas menengah, dengan luas 120 m2 dan 160 m2 dijual rata-rata USD4.000/m2 (Rp53,16 juta).
Sedangkan apartemen besar, dengan luas 225 m2 sekitar USD4.300/m2 (Rp57,15 juta)) dan apartemen kecil dengan luas 75 m2 sekitar USD3.700/m2 (Rp49,17 juta).
"Ini adalah pola yang tidak biasa, apartemen kecil biasanya lebih mahal daripada apartemen yang lebih besar (per meter persegi) di kota-kota besar dunia lainnya," tulis Global Property Guide seperti dilansir dari Emirates 27/4, Sabtu (6/6/2015).
Konsultan properti global JLL dan Knight Frank berharap, harga properti menurun 5%-10% tahun ini. Namun, Moody Investors Service menyatakan, belanja pemerintah untuk infrastruktur dan meningkatnya investasi asing di berbagai sektor akan mendukung pasar real estate selama lima tahun ke depan.
Harga sewa tidak jatuh, sehingga imbal hasil tetap tinggi. Selain itu, pengembang utama telah mencoba mengurangi biaya pelayanan, membantu pemilik apartemen untuk membayar lebih sedikit untuk pemeliharaan bangunan dan komunitas mereka.
Dubai diharapkan dapat menciptakan lebih dari 277.000 lapangan kerja baru dalam jangka waktu hingga Expo 2020 di tengah kondisi pasar yang sulit menghadapi kelebihan pasokan di pasar perumahan.
(rna)