Pertamina Perkuat Pasokan Gas Domestik

Senin, 08 Juni 2015 - 08:45 WIB
Pertamina Perkuat Pasokan Gas Domestik
Pertamina Perkuat Pasokan Gas Domestik
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) berkomitmen meningkatkan pasokan gas dalam negeri seiring perannya sebagai agregator gas dalam pengembangan infrastruktur pipa gas dan LNG.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan bahwa ke depan bisnis gas akan lebih dominan dibandingkan kondisi saat ini. Maka itu, pihaknya meminta anak usaha di sektor gas agar agresif mengembangkan infrastruktur.

”Saat ini Pertamina sedang memproses rencana pembangunan beberapa fasilitas penerima LNG baik di Jawa, Kalimantan, maupun di Bali sebagai pelengkap infrastruktur penerima LNG (FSRU) di Jawa Barat dan Arun Regas,” kata dia di Jakarta kemarin. Melalui PT Pertamina Gas, lanjutnya, Pertamina juga sedang menyiapkan proyek pembangunan pipa gas di Pulau Jawa yakni ruas Pipa Semarang - Gresik dan Semarang-Cirebon yang apabila proyek itu tuntas, Trans Java Pipeline akan terwujud.

Di samping itu, di Pulau Jawa, Pertagas juga membangun jalur pipa gas dari Arun ke Kawasan Industri Medan (KIM) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sumatra Utara. ”Perluasan jaringan ini sangat diperlukan karena Pertamina bertekad untuk menjadi pilar utama dalam mewujudkan kemandirian energi nasional. Sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan gas baik untuk PLN dan industri, Pertamina harus dapat memenuhi kebutuhan gas baik yang berasal dari sumber di dalam maupun luar negeri,” tuturnya.

Terkait produksi Pertamina, saat ini telah memproduksi gas sebanyak 1,63 miliar kaki kubik per hari dan telah mendapatkan alokasi gas dari dalam bentuk gas pipa seperti gas Jambaran- Tiung Biru dan Terang Sirasun Batur maupun dalam bentuk LNG domestik baik dari Bontang maupun Tangguh. ”Sedangkan dari luar negeri, Pertamina mendapatkan kepastian pasokan impor LNG dari Cheniere Corpus Cristy, Amerika Serikat sebanyak 1,5 juta ton mulai 2019 selama 20 tahun, juga dari Afrika sebanyak 1 juta ton per tahun, mulai 2020 untuk jangka waktu 20 tahun,” katanya.

Direktur Energi Baru dan Terbarukan Pertamina Yenni Andayani menambahkan, Pertamina akan memanfaatkan potensi permintaan gas nasional dengan memastikan ketersediaan pasokan gas untuk kebutuhan gas dalam negeri yang terus meningkat setiap tahun. Kebutuhan gas di Indonesia dalam jangka panjang sangat besar, terutama untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik dan industri.

”Adanya proyek pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt yang di antaranya membutuhkan gas sebagai bahan bakar, selain batu bara dan juga BBM. Pertumbuhan sektor industri seiring laju pertumbuhan ekonomi nasional serta sektor rumah tangga dan transportasi juga menjadi faktor penting bagi peningkatan permintaan gas nasional,” ucap dia. Dalam rangka memenuhi kebutuhan itu, kata Yenni, tidak cukup menopang upaya pemenuhan kebutuhan domestik sehingga perlu melakukan impor.

Adapun saat ini Pertamina sedang dalam proses negosiasi dengan pemasok LNG besar dunia untuk memperkuat pasokan ke dalam negeri. Meski begitu, pihaknya belum membeberkan rencana kerja sama itu.

”Tapi, yang terpenting adalah bagaimana kebutuhan gas dalam negeri ini bisa terpenuhi dengan baik. Dengan penguasaan infrastruktur gas Pertamina yang terus berkembang, kami bisa pegang peranan penting karena Pertamina bisa absorb pasokan dari multi -sources. Selanjutnya kami pun bisa pasok gas di banyak titik permintaan yang di sana infrastruktur kami telah tersedia,” tutup Yenni.

Nanang wijayanto
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3690 seconds (0.1#10.140)