Harga Ikan Diperkirakan Naik hingga 10%

Selasa, 09 Juni 2015 - 03:07 WIB
Harga Ikan Diperkirakan Naik hingga 10%
Harga Ikan Diperkirakan Naik hingga 10%
A A A
MAKASSAR - Menjelang Ramadan sejumlah harga kebutuhan pokok perlahan mengalami kenaikan, tak terkecuali harga ikan. Kenaikan komoditi ini diperkirakan mencapai 10%.

Kepala Unit pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rajawali, Firman mengatakan, beberapa minggu menjelang Ramadan harga di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Rajawali masih terpantau normal. "Namun diperkirakan terjadi kenaikan harga hingga 10% akibat kebutuhan masyarakat meningkat," ujarnya, Senin (8/6/2015).

Menurut Firman, saat ini TPI Rajawali banyak menjual ikan tawar yang berasal dari berbagai daerah, misalnya Pangkep dengan transaksi jual beli ikan sekitar 4-5 ton per hari.

"Kita banyak menjual ikan tawar yang disuplai dari berbagai daerah karena tidak ada lagi kapal besar yang bersandar di TPI Dermaga Rajawali," katanya.

Sementara Kepala UPTD TPI Potere, Abbas mengungkapkan, awal Ramadan harga ikan di pelelangan potere akan mengalami kenaikan lantaran banyaknya nelayan yang tidak melaut.

"Awal ramadan banyak nelayan yang memilih untuk berkumpul dengan keluarga dan itu akan kembali normal setelah seminggu menjalani Ramadan," ungkapnya.

Dia menjelaskan, berdasarkan pengalaman beberapa tahun terakhir puncak kenaikan terjadi pada H-1 sampai H-7 Idul Fitri. Kenaikan hingga 100% dari harga normal. "Kenapa naik karena biasanya produksi berkurang, sangat sedikit yang turun melaut,” terangnya.

Selain itu, beberapa hasil laut Sulsel telah diekspor ke negara Eropa, misalnya ikan tuna. Abbas mengakui pihaknya telah mendapatkan sertifikat untuk melakukan ekspor ikan ke Belanda, Italia dan sebagainya.

"40 pelabuhan ikan di Indonesia yang diberikan kepercayaan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan, Paotere merupakan salah satunya yang mewakili Sulawesi Selatan dan Barat dengan rata-rata sekitar 400 ton per tahun, terdiri dari ikan tuna dan gurita," jelasnya.

Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel mencatat produksi budidaya ikan di Sulsel pada 2014, yakni bandeng sebanyak 117.996 ton (-2%), patin 51,6 ton (67%), ikan mas 8.699 ton (19%), nila 4.563 ton (37%), lele 2.191 ton (38%), gurami 20,8 ton (30%), kerapu, 9,4 ton (6%), kakap 1,8 ton (13%), dan ikan lainnya 3.164 ton (4%).

Sementara pada 2015, produksi perikanan budidaya masing-masing ditargetkan, bandeng 95.199 ton, patin. 26.5 ton, ikan mas 7.200 ton, nila 3.699.8 ton, lele 1.600 ton, gurame 27 ton, kakap 12 ton, dan ikan lainnya 1.593 ton.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6315 seconds (0.1#10.140)