BEST Sebar Dividen Rp22 Miliar
BEST Sebar Dividen Rp22 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) tahun ini memberikan dividen tunai kepada seluruh pemegang sahamnya sebesar Rp22 miliar.
Direktur BEST Erick Wihardja mengatakan, dividen yang diberikan setara 5,6% dari laba bersih tahun lalu sebesar Rp390,96 miliar.
"Tahun ini ada pembagian dividen sebesar Rp22 milar atau sebesar Rp2,28 per lembar saham," kata Erick dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Dia menjelaskan, sisa laba bersih tahun lalu akan digunakan untuk laba ditahan. Perseroan memang bersiap melakukan sejumlah rencana pengembangan proyek tahun ini.
"Dividen yang diberikan tahun ini pay out rasionya lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya, karena laba bersih kami turun tahun kemarin," paparnya.
Sebagai catatan, emiten kawasan industri tersebut hingga akhir tahun lalu mencatat penurunan pendapatan sebesar 37,02% menjadi Rp839,64 miliar dibanding periode tahun sebelumnya sebesar Rp1,33 triliun.
Meski beban pokok perseroan mengalami penurunan, namun laba bersih BEST juga ikut terpangkas. Tercatat hingga Desember 2014, beban pokok pendapatan mencapai Rp259,74 miliar atau turun 31,74% dibanding periode sebelumnya Rp380,53 miliar.
Akibatnya, laba bersih perusahaan sepanjang tahun lalu tergerus cukup dalam hingga 47,42% menjadi Rp390,96 miliar dibanding akhir 2013 yang masih mencapai Rp743,62 miliar.
Direktur BEST Erick Wihardja mengatakan, dividen yang diberikan setara 5,6% dari laba bersih tahun lalu sebesar Rp390,96 miliar.
"Tahun ini ada pembagian dividen sebesar Rp22 milar atau sebesar Rp2,28 per lembar saham," kata Erick dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Dia menjelaskan, sisa laba bersih tahun lalu akan digunakan untuk laba ditahan. Perseroan memang bersiap melakukan sejumlah rencana pengembangan proyek tahun ini.
"Dividen yang diberikan tahun ini pay out rasionya lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya, karena laba bersih kami turun tahun kemarin," paparnya.
Sebagai catatan, emiten kawasan industri tersebut hingga akhir tahun lalu mencatat penurunan pendapatan sebesar 37,02% menjadi Rp839,64 miliar dibanding periode tahun sebelumnya sebesar Rp1,33 triliun.
Meski beban pokok perseroan mengalami penurunan, namun laba bersih BEST juga ikut terpangkas. Tercatat hingga Desember 2014, beban pokok pendapatan mencapai Rp259,74 miliar atau turun 31,74% dibanding periode sebelumnya Rp380,53 miliar.
Akibatnya, laba bersih perusahaan sepanjang tahun lalu tergerus cukup dalam hingga 47,42% menjadi Rp390,96 miliar dibanding akhir 2013 yang masih mencapai Rp743,62 miliar.
(izz)
Explore More