Pasokan BBM Dijamin Aman
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (persero) memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) selama Ramadan hingga mudik dan arus balik Lebaran dalam kondisi aman walaupun dipastikan konsumsi mengalami kenaikan.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan antisipasi lonjakan konsumsi mudik sampai arus balik Lebaran dengan meningkatkan stok tangki BBM (build up stock) di jalur-jalur utama. Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan pasokan BBM.
”Ini bukan kali pertama Pertamina mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM bahkan sebelum puasa kita sudah melakukan build up stock sehingga dapat dipastikan kondisi pasokan BBM aman,” ujar dia saat sidak tahunan kepastian pasokan BBM mudik dan arus balik Lebaran, di Depot BBM Plumpang, Jakarta, kemarin.
Menurut dia, stok BBM yang kemarin sempat diturunkan dalam rangka menjalankan efisiensi perusahaan akan ditingkatkan kembali. Sebelumnya stok premium untuk 17 hari kemudian ditingkatkan menjadi 19 hari, solar dari 20 hari menjadi 22 hari, bahan bakar pesawat (avtur) dan pertamax menjadi 26 hari, dan pertamax plus selama 37 hari. Di samping itu, Pertamina akan menjamin kondisi BBM di setiap SPBU dalam kondisi penuh. Bahkan, Pertamina akan menambah SPBU di jalur tol baru Cikampek-Palimanan sebagai jalur alternatif mudik Lebaran.
”Saya harap Sabtu ini dua SPBU bisa diresmikan, dan dua lagi sebelum arus balik Lebaran,” ungkapnya. Demi menjamin keandalan pasokan selama aktivitas Lebaran, Pertamina juga menyiagakan mobil tangki kantong (flying stok) yang ditempatkan di setiap SPBU. Mobil tangki kantong berfungsi menjaga stok BBM di SPBU jika terjadi penurunan. ”Kita siapkan 24 jam nonstop. Kita pindahkan sebagian mobil tangki dari kota ke tempat jalur mudik. Di Jakarta kan kosong, kita alihkan mulai dari Cikampek ke timur,” ujarnya.
Vice President Domestic Gas Direktorat Pemasaran Pertamina Basuki Trikora Putra menambahkan, selain BBM, Pertamina juga menjamin keandalan pasokan gas elpiji. Sebanyak 4.000 SPBU akan meningkatkan stok elpiji, baik tabung 3 kilogram (kg) maupun 12 kg. ”Peningkatan konsumsi elpiji sekitar 5%, membuat stok juga ditingkatkan menjadi 17 hari,” imbuhnya.
Terkait harga, Pertamina akan mengontrol bersama pemerintah daerah (pemda) sesuai harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp16.000 per tabung. ”Pertamina menjamin keandalan stok elpiji selama puasa maupun Lebaran. Sehingga, kami berharap masyarakat lebih mudah mendapatkan kebutuhan bahan bakar dari Pertamina,” tuturnya.
Pola Konsumsi
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja menjelaskan, pola konsumsi BBM saat bulan Ramadan hingga Lebaran tentu berbeda dengan kondisi normal, atau meningkat dibanding dengan hari biasa.
”Sebagaimana pola konsumsi tahun-tahun sebelumnya, terjadi peningkatan konsumsi BBM pada awal Ramadan. Permintaan terus meningkat mendekati hari Lebaran atau dua pekan sebelum hari H,” kata dia saat konferensi pers ”Menjamin Pasokan BBM Lebaran” di Jakarta kemarin. Dia merinci, saat hari H Lebaran konsumsi BBM premium maupun avtur turun, sebab saat itu masyarakat menunaikan ibadah dan bersilaturahmi sehingga mobilitas berkurang. Namun, peningkatan konsumsi kembali menanjak naik saat H+1 dan H+2 karena warga melakukan perjalanan wisata.
”Konsumsi juga meningkat saat arus balik Lebaran,” kata dia. Dia mengatakan, stok BBM nasional jenis premium sebesar 17,8% dan avtur sebesar 10,1%. Adapun, rata-rata konsumsi premium harian normal sebanyak 76.258 kl, sedangkan saat memasuki Lebaran meningkat mencapai 89.817 kl. Rata-rata konsumsi avtur harian sebanyak 11.534 kl dan diprediksi saat Lebaran mengalami kenaikan 12.701 kl. Namun, konsumsi solar justru sebaliknya yakni mengalami penurunan karena permintaan industri juga menurun.
Rata-rata konsumsi solar harian mencapai 37.228 kl, turun 10,7% menjadi 33.250 kl saat lebaran. Sementara, terdapat peningkatan elpiji sebesar 5% dari rata-rata penyaluran 19.793 kl, menjadi 20.782 kl.
Nanang wijayanto
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan antisipasi lonjakan konsumsi mudik sampai arus balik Lebaran dengan meningkatkan stok tangki BBM (build up stock) di jalur-jalur utama. Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan pasokan BBM.
”Ini bukan kali pertama Pertamina mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM bahkan sebelum puasa kita sudah melakukan build up stock sehingga dapat dipastikan kondisi pasokan BBM aman,” ujar dia saat sidak tahunan kepastian pasokan BBM mudik dan arus balik Lebaran, di Depot BBM Plumpang, Jakarta, kemarin.
Menurut dia, stok BBM yang kemarin sempat diturunkan dalam rangka menjalankan efisiensi perusahaan akan ditingkatkan kembali. Sebelumnya stok premium untuk 17 hari kemudian ditingkatkan menjadi 19 hari, solar dari 20 hari menjadi 22 hari, bahan bakar pesawat (avtur) dan pertamax menjadi 26 hari, dan pertamax plus selama 37 hari. Di samping itu, Pertamina akan menjamin kondisi BBM di setiap SPBU dalam kondisi penuh. Bahkan, Pertamina akan menambah SPBU di jalur tol baru Cikampek-Palimanan sebagai jalur alternatif mudik Lebaran.
”Saya harap Sabtu ini dua SPBU bisa diresmikan, dan dua lagi sebelum arus balik Lebaran,” ungkapnya. Demi menjamin keandalan pasokan selama aktivitas Lebaran, Pertamina juga menyiagakan mobil tangki kantong (flying stok) yang ditempatkan di setiap SPBU. Mobil tangki kantong berfungsi menjaga stok BBM di SPBU jika terjadi penurunan. ”Kita siapkan 24 jam nonstop. Kita pindahkan sebagian mobil tangki dari kota ke tempat jalur mudik. Di Jakarta kan kosong, kita alihkan mulai dari Cikampek ke timur,” ujarnya.
Vice President Domestic Gas Direktorat Pemasaran Pertamina Basuki Trikora Putra menambahkan, selain BBM, Pertamina juga menjamin keandalan pasokan gas elpiji. Sebanyak 4.000 SPBU akan meningkatkan stok elpiji, baik tabung 3 kilogram (kg) maupun 12 kg. ”Peningkatan konsumsi elpiji sekitar 5%, membuat stok juga ditingkatkan menjadi 17 hari,” imbuhnya.
Terkait harga, Pertamina akan mengontrol bersama pemerintah daerah (pemda) sesuai harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp16.000 per tabung. ”Pertamina menjamin keandalan stok elpiji selama puasa maupun Lebaran. Sehingga, kami berharap masyarakat lebih mudah mendapatkan kebutuhan bahan bakar dari Pertamina,” tuturnya.
Pola Konsumsi
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja menjelaskan, pola konsumsi BBM saat bulan Ramadan hingga Lebaran tentu berbeda dengan kondisi normal, atau meningkat dibanding dengan hari biasa.
”Sebagaimana pola konsumsi tahun-tahun sebelumnya, terjadi peningkatan konsumsi BBM pada awal Ramadan. Permintaan terus meningkat mendekati hari Lebaran atau dua pekan sebelum hari H,” kata dia saat konferensi pers ”Menjamin Pasokan BBM Lebaran” di Jakarta kemarin. Dia merinci, saat hari H Lebaran konsumsi BBM premium maupun avtur turun, sebab saat itu masyarakat menunaikan ibadah dan bersilaturahmi sehingga mobilitas berkurang. Namun, peningkatan konsumsi kembali menanjak naik saat H+1 dan H+2 karena warga melakukan perjalanan wisata.
”Konsumsi juga meningkat saat arus balik Lebaran,” kata dia. Dia mengatakan, stok BBM nasional jenis premium sebesar 17,8% dan avtur sebesar 10,1%. Adapun, rata-rata konsumsi premium harian normal sebanyak 76.258 kl, sedangkan saat memasuki Lebaran meningkat mencapai 89.817 kl. Rata-rata konsumsi avtur harian sebanyak 11.534 kl dan diprediksi saat Lebaran mengalami kenaikan 12.701 kl. Namun, konsumsi solar justru sebaliknya yakni mengalami penurunan karena permintaan industri juga menurun.
Rata-rata konsumsi solar harian mencapai 37.228 kl, turun 10,7% menjadi 33.250 kl saat lebaran. Sementara, terdapat peningkatan elpiji sebesar 5% dari rata-rata penyaluran 19.793 kl, menjadi 20.782 kl.
Nanang wijayanto
(ars)