DPR Sepakat Subsidi Tetap Solar Rp1.000/Liter
A
A
A
JAKARTA - Komisi VII DPR RI akhirnya menyepakati subsidi tetap (fix) untuk solar dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016 sebesar Rp1.000 per liter.
Ketua Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika mengungkapkan, keputusan subsidi tetap solar sebesar Rp1.000 per liter berdasarkan beberapa catatan dari fraksi. Di mana fraksi Partai Gerindra menetapkan subsidi tetap solar seharusnya Rp1.200 per liter, sedangkan PDIP terbuka kenaikan subsidi tetap hingga Rp1.500 per liter.
"Karena semua fraksi sudah menyampaikan pendapatnya, maka disimpulkan bahwa subsidi tetap untuk solar Rp1.000 per liter dengan catatan," jelasnya dalam rapat kerja (raker) Komisi VII DPR dan pemerintah di gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/6/2015).
Sekadar diketahui, dari tujuh fraksi yang hadir dalam raker tersebut, sebanyak lima fraksi yakni Fraksi Golkar, Demokrat, PKB, PPP, dan Hanura yang menyetujui usulan pemerintah bahwa subsidi tetap solar Rp1.000 per liter. Sementara dua fraksi, yaitu Partai Gerindra dan PDIP memiliki opsi berbeda untuk subsidi tetap.
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Gerindra Arry Purnomo mengungkapkan, fraksinya berpendapat subsidi tetap untuk solar Rp1.200 per liter. Hal ini melihat kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang terus melemah dan harga minyak dunia yang terus bergejolak.
"Kami konsisten dengan apa yang disampaikan dalam rapat lalu, karena perkembangan harga sembako yang tak terkendala dan jatuhnya nilai rupiah, kami usulkan adanya tambahan besaran subsidi, dan agar dipertimbangkan kenaikan inflasi. Kami usulkan subsidi tetap Rp1.200 per liter," ungkapnya.
Kendati demikian, Komisi VII DPR RI akhirnya menyepakati bahwa subsidi tetap untuk solar dalam APBN 2016 sebesar Rp1.000 per liter, atau tidak mengalami kenaikan dari angka dalam APBN-Perubahan 2015.
Ketua Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika mengungkapkan, keputusan subsidi tetap solar sebesar Rp1.000 per liter berdasarkan beberapa catatan dari fraksi. Di mana fraksi Partai Gerindra menetapkan subsidi tetap solar seharusnya Rp1.200 per liter, sedangkan PDIP terbuka kenaikan subsidi tetap hingga Rp1.500 per liter.
"Karena semua fraksi sudah menyampaikan pendapatnya, maka disimpulkan bahwa subsidi tetap untuk solar Rp1.000 per liter dengan catatan," jelasnya dalam rapat kerja (raker) Komisi VII DPR dan pemerintah di gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/6/2015).
Sekadar diketahui, dari tujuh fraksi yang hadir dalam raker tersebut, sebanyak lima fraksi yakni Fraksi Golkar, Demokrat, PKB, PPP, dan Hanura yang menyetujui usulan pemerintah bahwa subsidi tetap solar Rp1.000 per liter. Sementara dua fraksi, yaitu Partai Gerindra dan PDIP memiliki opsi berbeda untuk subsidi tetap.
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Gerindra Arry Purnomo mengungkapkan, fraksinya berpendapat subsidi tetap untuk solar Rp1.200 per liter. Hal ini melihat kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang terus melemah dan harga minyak dunia yang terus bergejolak.
"Kami konsisten dengan apa yang disampaikan dalam rapat lalu, karena perkembangan harga sembako yang tak terkendala dan jatuhnya nilai rupiah, kami usulkan adanya tambahan besaran subsidi, dan agar dipertimbangkan kenaikan inflasi. Kami usulkan subsidi tetap Rp1.200 per liter," ungkapnya.
Kendati demikian, Komisi VII DPR RI akhirnya menyepakati bahwa subsidi tetap untuk solar dalam APBN 2016 sebesar Rp1.000 per liter, atau tidak mengalami kenaikan dari angka dalam APBN-Perubahan 2015.
(izz)