Euro Masih Terkoreksi, Rupiah Dibuka Mendatar
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka mendatar di tengah masih terkoreksi euro terhadap USD.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah pada level Rp13.336/USD. Posisi ini mendatar dengan penutupan akhir pekan lalu di level Rp13.335/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.333/USD. Posisi ini melemah 16 poin dari posisi penutupan hari sebelumnya di level Rp13.317/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada di level Rp13.332/USD, tak jauh berbeda dengan penutupan Jumat (12/6/2015) di level Rp13.330/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Yahoofinance berada pada level Rp13.325/USD, sama dengan penutupan sebelumnya di level Rp13.325/USD.
Sementara euro meluncur lebih rendah pada perdagangan Senin di Asia setelah upaya untuk mengakhiri kebuntuan antara Yunani dan kreditor internasional gagal pada akhir pekan lalu.
"Dengan tidak ada kesepakatan yang terlihat, perkiraan (Yunani) default dan keluar (dari zona Eropa) cenderung meningkat tajam dalam beberapa hari ke depan," kata strategi mata uang senior di RBC Elsa Lignos seperti dilansir dari Reuters, Senin (15/6/2015).
Mata uang kawasan terhadap USD turun 0,3% menjadi 1,1227, terkoreksi makin jauh dari rekor pekan lalu dari 1,1387/USD. Terhadap yen, euro turun 0,5% menjadi 138,33, melemah dari posisi tinggi baru-baru ini di 141,02.
Tekanan pada euro membantu indeks USD menguat 0,2% menjadi 95,101, dari koreksi terdalam hampir satu bulan di level 94,322.
USD terhadap yen stabil, hanya tergelincir 0,1% ke 123,29. Mata uang utama lainnya juga turun pada perdagangan awal pekan ini, dengan dolar Australia terakhir diperdagangkan di 0,7735/USD, sedikit berubah dari penutupan Jumat lalu.
(Baca: Laju Rupiah Dibayangi Rilis Neraca Perdagangan)
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah pada level Rp13.336/USD. Posisi ini mendatar dengan penutupan akhir pekan lalu di level Rp13.335/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.333/USD. Posisi ini melemah 16 poin dari posisi penutupan hari sebelumnya di level Rp13.317/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada di level Rp13.332/USD, tak jauh berbeda dengan penutupan Jumat (12/6/2015) di level Rp13.330/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Yahoofinance berada pada level Rp13.325/USD, sama dengan penutupan sebelumnya di level Rp13.325/USD.
Sementara euro meluncur lebih rendah pada perdagangan Senin di Asia setelah upaya untuk mengakhiri kebuntuan antara Yunani dan kreditor internasional gagal pada akhir pekan lalu.
"Dengan tidak ada kesepakatan yang terlihat, perkiraan (Yunani) default dan keluar (dari zona Eropa) cenderung meningkat tajam dalam beberapa hari ke depan," kata strategi mata uang senior di RBC Elsa Lignos seperti dilansir dari Reuters, Senin (15/6/2015).
Mata uang kawasan terhadap USD turun 0,3% menjadi 1,1227, terkoreksi makin jauh dari rekor pekan lalu dari 1,1387/USD. Terhadap yen, euro turun 0,5% menjadi 138,33, melemah dari posisi tinggi baru-baru ini di 141,02.
Tekanan pada euro membantu indeks USD menguat 0,2% menjadi 95,101, dari koreksi terdalam hampir satu bulan di level 94,322.
USD terhadap yen stabil, hanya tergelincir 0,1% ke 123,29. Mata uang utama lainnya juga turun pada perdagangan awal pekan ini, dengan dolar Australia terakhir diperdagangkan di 0,7735/USD, sedikit berubah dari penutupan Jumat lalu.
(Baca: Laju Rupiah Dibayangi Rilis Neraca Perdagangan)
(rna)