Euro Jatuh, Rupiah Berakhir Lemas

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini berakhir lemas karena jatuhnya euro tertekan gagalnya negosiasi antara Yunani dan kreditor internasional.

Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada di level Rp13.338/USD, melemah 8 poin dibanding penutupan Jumat (12/6/2015) di level Rp13.330/USD. (Baca: Euro Masih Terkoreksi, Rupiah Dibuka Mendatar)

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.333/USD. Posisi ini melemah 16 poin dari posisi penutupan hari sebelumnya di level Rp13.317/USD.

Nilai tukar rupiah berdasarkan data Yahoofinance berada pada level Rp13.330/USD, dengan kisaran harian Rp13.287-Rp13.367/USD. Posisi ini susut 5 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.325/USD.

Sementara data Bloomberg, rupiah pada level Rp13.326/USD. Posisi ini menguat 9 poin dibanding penutupan akhir pekan lalu di level Rp13.335/USD.

Adapun euro jatuh pada hari ini ke level terendah dalam hampir dua pekan terhadap Swiss Franc setelah negosiasi utang antara Yunani dan kreditor gagal tercapai.

Euro jatuh ke 1,0422/Swiss Franc, terendah sejak 3 Juni 2015. Terhadap USD, euro juga jatuh 0,3% menjadi 1,1230/USD, mundur signifikan dari rekor pekan lalu 1,1387/USD.

"Negosiasi antara Yunani dan kreditor tampak berantakan dan merupakan pendorong utama (terkoreksinya) euro. Volatilitas telah meningkat dan Fed juga merupakan faktor risiko utama pekan ini, tapi euro akan terus ditekan oleh berita utama Yunani," kata ahli strategi valas di ING Petr Krpata seperti dilansir dari Reuters, Senin (15/6/2015).

Koreksi euro membantu indeks USD menguat 0,2% menjadi 95,167. USD juga menguat 0,2% terhadap yen di 123,58/USD.

(Baca: Rupiah Siang Ini Makin Negatif)