Harga Daging Ayam di Semarang mulai Naik

Senin, 15 Juni 2015 - 23:08 WIB
Harga Daging Ayam di Semarang mulai Naik
Harga Daging Ayam di Semarang mulai Naik
A A A
SEMARANG - Harga daging ayam dan telur ayam ras, serta beberapa kebutuhan pokok di Kota Semarang, Jawa Tengah, mulai mengalami kenaikan menjelang Ramadan. Kenaikan diperkirakan akan semakin tinggi pada saat memasuki Ramadan dan menjelang Lebaran.

Berdasarkan pantuan di pasar Induk Johar Semarang, harga daging ayam ras, sudah mengalami kenaikan hingga Rp5.000 per kilogram (kg).

Salah satu pedagang daging ayam, Marsi mengaku, harga daging ayam sebelumnya hanya Rp28.000/kg, mendekati Ramadan ini harganya menjadi Rp32.000 per/kg. “Naik sudah tiga hari ini, karena memang dari penjualnya sudah naik,” ujarnya, Senin (15/6/2015).

Marsi mengaku, kenaikan harga selalu terjadi menjelang Ramadan. Bahkan, lanjut dia, harga daging ayam semakin tinggi pada saat Puasa dan menjelang Lebaran. “Nanti biasanya kalau mendekati Lebaran harganya akan lebih tinggi, dan baru akan turun setelah Lebaran ketupat,” tuturnya.

Tidak hanya daging ayam yang mengalami kenaikan, telur ayam ras juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Jika beberapa pekan lalu harganya masih di kisaran Rp18.000/kg, kini harga telur ayam sudah mengalami kenaikan menjadi Rp23.000/kg.

Meski beberapa kebutuhan rumah tangga mulai mengalami kenaikan, masih ada harga yang cukup stabil. Salah satunya adalah daging sapi dan beras.

Berdasarkan pengakuan seorang pedagang daging sapi di Pasar Johar Sri Wahyuni mengaku, harga daging sampai saat ini belum mengalami kenaikan. “Harganya masih Rp85 ribu/kg,” katanya.

Menurut Sri, kenaikan harga daging sapi baru akan naik ketika sudah memasuki bulan Puasa dan mendekati Lebaran. "Mudah-mudahan jangan sampai naik terlalu tinggi, karena kalau naik terlalu banyak pedagang juga susah menjual,” harapnya.

Bank Indonesia (BI) Wilayah Jateng memperediksi risiko tekanan harga di Jawa Tengah diperkirakan akan lebih tinggi. Hal itu dikarenakan efek psikologis menyambut Ramadan yang diperkirakan akan memengaruhi kenaikan harga komoditas pada Juni, khususnya untuk harga komoditas-komoditas pangan.

Deputi Kepala Pewakilan Bank Indonesia Wilayah Jateng, Ananda Pulung mengatakan, meski pada Juni risiko tekanan harga cukup tinggi, namun tekanan harga diperkirakan dapat diimbangi dengan mulai masuknya masa panen beberapa komoditas pangan strategis, seperti bawang merah dan cabai merah pada pertengahan Juni. “Ada beberapa komoditas yang akan panen di bulan Juni, dan itu bisa menekan risiko kenaikan harga,” tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8008 seconds (0.1#10.140)