Mentan Klaim Stok Beras, Bawang dan Daging Surplus
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan bahwa komoditas pangan utama jelang Ramadan tahun ini terpantau surplus dan beberapa di antaranya dijadikan stok, seperti beras, bawang, dan daging sapi.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan, kelebihan komoditas pangan tersebut lantaran hasil dari panen di Indonesia cukup mengalami peningkatan signifikan.
"Beras cukup, karena panen mulai Januari-April sekitar 20 juta ton, ini bisa aman sampai 6-7 bulan ke depan. Bawang juga signfikan harga awal kemarin Rp30.000 per kg sekarang Rp20.000 per kg begitu juga harga daging yang aman sejak tiga bulan lalu," ujarnya usai Rapat Koordinasi Perkembangan Produksi dan Penyerapan Beras di kantornya, Jakarta, Selasa (16/6/2015).
Menurutnya, jika terjadi kenaikan harga komoditas pangan di pasaran sebesar 1%-2%, hal tersebut lumrah terjadi. Sebab, petani hanya menaikkan sekitar 1%-2% dari harga komoditas pangan itu. (Baca: Tekan Inflasi, Pemerintah Harus Tingkatkan Pasokan)
"Harga 1%-2% itu biarlah petani yang menikmati THR mereka, asal jangan terlalu tinggi saja menaikkannya," jelas Amarn.
Untuk itu, Mentan menegaskan tidak akan mengambil tindakan impor terhadap komoditas pangan tersebut hingga tahun ini. Sebab, impor hanya akan memperkuat petani negara lain.
Masyarakat diharapkan tidak langsung bereaksi saat harga naik sedikit. "Impor itu pilihan terakhir. Kita semua juga pasti enggak mau memakmurkan petani negara lain," tandasnya.
Baca juga:
Harga Bawang Merah Turun Pascaoperasi Pasar
Kementan Tegaskan Tidak Ada Bawang Merah Impor
Keran Impor Cabai dan Bawang Belum Akan Dibuka
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan, kelebihan komoditas pangan tersebut lantaran hasil dari panen di Indonesia cukup mengalami peningkatan signifikan.
"Beras cukup, karena panen mulai Januari-April sekitar 20 juta ton, ini bisa aman sampai 6-7 bulan ke depan. Bawang juga signfikan harga awal kemarin Rp30.000 per kg sekarang Rp20.000 per kg begitu juga harga daging yang aman sejak tiga bulan lalu," ujarnya usai Rapat Koordinasi Perkembangan Produksi dan Penyerapan Beras di kantornya, Jakarta, Selasa (16/6/2015).
Menurutnya, jika terjadi kenaikan harga komoditas pangan di pasaran sebesar 1%-2%, hal tersebut lumrah terjadi. Sebab, petani hanya menaikkan sekitar 1%-2% dari harga komoditas pangan itu. (Baca: Tekan Inflasi, Pemerintah Harus Tingkatkan Pasokan)
"Harga 1%-2% itu biarlah petani yang menikmati THR mereka, asal jangan terlalu tinggi saja menaikkannya," jelas Amarn.
Untuk itu, Mentan menegaskan tidak akan mengambil tindakan impor terhadap komoditas pangan tersebut hingga tahun ini. Sebab, impor hanya akan memperkuat petani negara lain.
Masyarakat diharapkan tidak langsung bereaksi saat harga naik sedikit. "Impor itu pilihan terakhir. Kita semua juga pasti enggak mau memakmurkan petani negara lain," tandasnya.
Baca juga:
Harga Bawang Merah Turun Pascaoperasi Pasar
Kementan Tegaskan Tidak Ada Bawang Merah Impor
Keran Impor Cabai dan Bawang Belum Akan Dibuka
(izz)