Pertamina: 20% Konsumen Elpiji 12 Kg Migrasi ke 3 Kg
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, sebanyak 20% konsumen elpiji nonsubsidi 12 kilogram (kg) bermigrasi ke elpiji 3 kg seiring makin jauhnya perbedaan harga antara kedua jenis elpiji tersebut.
Pertamina telah menaikkan harga elpiji nonsubsidi sebesar Rp8.000/tabung terhitung mulai 1 April lalu menjadi Rp142.000/tabung dari sebelumnya Rp134.000/tabung.
Sementara harga eceran tertinggi (HET) elpiji 13 kg Rp15.500/tabung. Perbedaan harga itu menyebabkan konsumen elpiji nonsubsidi migrasi ke subsidi.
"Ada peralihan (migrasi) kurang lebih 20% karena harganya beda jauh," ujar Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (16/6/2015).
Sementara konsumsi elpiji 12 kg menurun 24%. Adapun kuota elpiji setahun 7,1 juta metrik ton (MT), dengan rincian 3 kg sebanyak 5,7 juta MT dan sisanya 12 kg.
Kendati terjadi migrasi, Bambang menambahkan, realisai konsumsi elpiji melon hingga saat ini masih di bawah kuota.
Pertamina telah menaikkan harga elpiji nonsubsidi sebesar Rp8.000/tabung terhitung mulai 1 April lalu menjadi Rp142.000/tabung dari sebelumnya Rp134.000/tabung.
Sementara harga eceran tertinggi (HET) elpiji 13 kg Rp15.500/tabung. Perbedaan harga itu menyebabkan konsumen elpiji nonsubsidi migrasi ke subsidi.
"Ada peralihan (migrasi) kurang lebih 20% karena harganya beda jauh," ujar Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (16/6/2015).
Sementara konsumsi elpiji 12 kg menurun 24%. Adapun kuota elpiji setahun 7,1 juta metrik ton (MT), dengan rincian 3 kg sebanyak 5,7 juta MT dan sisanya 12 kg.
Kendati terjadi migrasi, Bambang menambahkan, realisai konsumsi elpiji melon hingga saat ini masih di bawah kuota.
(rna)