Tanpa L/C Pertamina Tetap Bisa Impor BBM
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (persero) menegaskan tidak perlu membuka letter of credit (L/C) dalam pengadaan bahan bakar minyak (BBM) usai dibekukannya Pertamina Energy Trading Limted (Petral) dan beralih ke domestic melalui Integrated Supplay Chain (ISC).
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, tidak sedikit yang mengkhawatirkan jika tanpa Petral di Singapura Pertamina tidak lagi dipercaya oleh produsen minyak luar negeri untuk melakukan impor BBM karena tidak dapat membuka L/C.
Namun, hal itu salah besar karena sekarang Pertamina bisa melakukan impor BBM tanpa harus membuka L/C seperti yang dilakukan Petral bahkan ada perusahaan besar bersedia memasok BBM ke Pertamina. (Baca: Kewenangan Petral Impor BBM Dicabut).
"Jadi Pertamina tidak harus buka L/C justru itu kita tidak terbebani sehingga efisien. Dulu Petral menerbitkan L/C cukup besar Rp60 triliun. Tanpa L/C tiga bulan awal saja sudah terjadi efisiensi USD29 juta atau Rp300 miliar," katanya di Jakarta, Selasa (16/6/2015).
Pihaknya tidak ingin pasca Petral dibekukan kemudian tidak dipercaya produsen minyak luar negeri. Namun pada akhirnya kekhawatiran itu terbantahkan karena yang ingin memasok minyak ke Pertamina banyak tanpa harus membuka L/C.
"Ternyata bisa bahkan peminatnya banyak perusahaan besar bahkan sudah bersedia tidak pakai L/C jadi tidak harus pakai L/C," ungkap dia.
Dwi mengatakan, Pertamina menjamin keandalan pasokan BBM dalam negeri dengan menjamin aktivitas produksi, transportasi, distribusi, dan mobilitas masyarakat.
"Tidak perlu khawatir, Pertamina menjamin keandalan pasokan di dalam negeri," ungkap Dwi.
Baca:
Menteri ESDM: 10 Tahun Lagi Impor BBM Capai 90%
Pemerintah Hemat Impor BBM Rp17,23 T
Ini penyebab impor BBM terus meningkat
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, tidak sedikit yang mengkhawatirkan jika tanpa Petral di Singapura Pertamina tidak lagi dipercaya oleh produsen minyak luar negeri untuk melakukan impor BBM karena tidak dapat membuka L/C.
Namun, hal itu salah besar karena sekarang Pertamina bisa melakukan impor BBM tanpa harus membuka L/C seperti yang dilakukan Petral bahkan ada perusahaan besar bersedia memasok BBM ke Pertamina. (Baca: Kewenangan Petral Impor BBM Dicabut).
"Jadi Pertamina tidak harus buka L/C justru itu kita tidak terbebani sehingga efisien. Dulu Petral menerbitkan L/C cukup besar Rp60 triliun. Tanpa L/C tiga bulan awal saja sudah terjadi efisiensi USD29 juta atau Rp300 miliar," katanya di Jakarta, Selasa (16/6/2015).
Pihaknya tidak ingin pasca Petral dibekukan kemudian tidak dipercaya produsen minyak luar negeri. Namun pada akhirnya kekhawatiran itu terbantahkan karena yang ingin memasok minyak ke Pertamina banyak tanpa harus membuka L/C.
"Ternyata bisa bahkan peminatnya banyak perusahaan besar bahkan sudah bersedia tidak pakai L/C jadi tidak harus pakai L/C," ungkap dia.
Dwi mengatakan, Pertamina menjamin keandalan pasokan BBM dalam negeri dengan menjamin aktivitas produksi, transportasi, distribusi, dan mobilitas masyarakat.
"Tidak perlu khawatir, Pertamina menjamin keandalan pasokan di dalam negeri," ungkap Dwi.
Baca:
Menteri ESDM: 10 Tahun Lagi Impor BBM Capai 90%
Pemerintah Hemat Impor BBM Rp17,23 T
Ini penyebab impor BBM terus meningkat
(izz)