GIIAS Jadi Peluang Ekspor Mobil Nasional
A
A
A
JAKARTA - Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015 diharapkan bisa membuka peluang ekspor menyusul anjloknya penjualan mobil di pasar domestik.
Pameran yang berlangsung 20-30 Agustus ini tidak hanya memasarkan produk automotif, namun juga bisa memberikan informasi kepada masyarakat mengenai teknologi automotif terkini maupun yang akan datang. Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusdi mengatakan, GIIAS merupakan pameran besar yang akan banyak dikunjungi pengunjung dari dalam maupun luar negeri.
”Diharapkan tahun ini semua pengunjung bisa melihat produk-produk apa yang ada di Indonesia. Itu juga membuka peluang, barangkali ada pembeli lain untuk bisa memanfaatkan GIIAS ini sebagai sarana informasi terhadap produk-produk Indonesia yang memungkinkan mereka gunakan untuk membuka peluang ekspor,” ucapnya di Jakarta kemarin.
Sudirman melanjutkan, melalui pameran tersebut, pihaknya juga ingin memberikan informasi kepada masyarakat bahwa produk-produk Indonesia telah siap untuk diekspor. Target ekspor yang stagnan juga dipengaruhi oleh daya beli di luar negeri yang juga menurun. ”Harus kita pahami ekspor produk-produk di kita itu (jenis mobil) MPV. Sementara di negara-negara lain tidak semua base -nya MPV,” ungkapnya.
Sudirman juga mengharapkan pada semester kedua nanti atau setelah Lebaran, penjualan automotif bisa kembali membaik. Ini seiring belanja pemerintah yang dilaksanakan di semester kedua. ”Memang masih agak berat jika penjualan seperti itu karena lebih banyak dipengaruhi faktor daya beli,” imbuhnya.
Menurut Sudirman, untuk meningkatkan daya beli masyarakat, masing-masing brand melakukan upaya dengan berbagai macam promosi dan diskon. Selain itu, ada pula yang memperpanjang jangka waktu kredit agar para pembeli tertarik. Sementara di produksi melakukan upaya efisiensi untuk menekan biaya.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat pencapaian wholesale Januari-Mei turun sebesar 16,3% dan ritel turun sebesar 14,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Begitu pula dengan target penjualan automotif tahun ini yang direvisi menjadi 1 juta hingga 1,1 juta unit dan ekspor yang ditargetkan masih stagnan di angka 200.000 unit.
Penjualan mobil pada Mei lalu tercatat 79.236 unit, yang terendah sepanjang tahun ini. Angka tersebut lebih rendah 2,89% dari penjualan bulan sebelumnya dan turun 18,2% jika dibandingkan penjualan Mei 2014.
Oktiani endarwati
Pameran yang berlangsung 20-30 Agustus ini tidak hanya memasarkan produk automotif, namun juga bisa memberikan informasi kepada masyarakat mengenai teknologi automotif terkini maupun yang akan datang. Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusdi mengatakan, GIIAS merupakan pameran besar yang akan banyak dikunjungi pengunjung dari dalam maupun luar negeri.
”Diharapkan tahun ini semua pengunjung bisa melihat produk-produk apa yang ada di Indonesia. Itu juga membuka peluang, barangkali ada pembeli lain untuk bisa memanfaatkan GIIAS ini sebagai sarana informasi terhadap produk-produk Indonesia yang memungkinkan mereka gunakan untuk membuka peluang ekspor,” ucapnya di Jakarta kemarin.
Sudirman melanjutkan, melalui pameran tersebut, pihaknya juga ingin memberikan informasi kepada masyarakat bahwa produk-produk Indonesia telah siap untuk diekspor. Target ekspor yang stagnan juga dipengaruhi oleh daya beli di luar negeri yang juga menurun. ”Harus kita pahami ekspor produk-produk di kita itu (jenis mobil) MPV. Sementara di negara-negara lain tidak semua base -nya MPV,” ungkapnya.
Sudirman juga mengharapkan pada semester kedua nanti atau setelah Lebaran, penjualan automotif bisa kembali membaik. Ini seiring belanja pemerintah yang dilaksanakan di semester kedua. ”Memang masih agak berat jika penjualan seperti itu karena lebih banyak dipengaruhi faktor daya beli,” imbuhnya.
Menurut Sudirman, untuk meningkatkan daya beli masyarakat, masing-masing brand melakukan upaya dengan berbagai macam promosi dan diskon. Selain itu, ada pula yang memperpanjang jangka waktu kredit agar para pembeli tertarik. Sementara di produksi melakukan upaya efisiensi untuk menekan biaya.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat pencapaian wholesale Januari-Mei turun sebesar 16,3% dan ritel turun sebesar 14,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Begitu pula dengan target penjualan automotif tahun ini yang direvisi menjadi 1 juta hingga 1,1 juta unit dan ekspor yang ditargetkan masih stagnan di angka 200.000 unit.
Penjualan mobil pada Mei lalu tercatat 79.236 unit, yang terendah sepanjang tahun ini. Angka tersebut lebih rendah 2,89% dari penjualan bulan sebelumnya dan turun 18,2% jika dibandingkan penjualan Mei 2014.
Oktiani endarwati
(bbg)