Rekomendasi Masa Transisi Blok Mahakam di Tangan Presiden
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan, rekomendasi masa transisi pengelolaan Blok Mahakam di Kutai, Kalimantan Timur, telah selesai dan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, bulan lalu Presiden memberikan tenggat waktu empat minggu untuk menyelesaikan masa transisi Blok Mahakam. Adapun, kesepakatannya adalah bahwa Pertamina diberi keleluasaan mengajak kontraktor existing yakni Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation ikut mengelola Blok Mahakam setelah hak mayoritas diberikan.
”Presiden bulan lalu memberi waktu empat minggu menuntaskan rekomendasi. Keputusannya sudah jelas, pemerintah memberikan hak mayoritas kepada Pertamina, kemudian Pertamina melakukan share down kepada existing kontraktor,” kata dia di Jakarta, Rabu (17/6). Sudirman mengatakan bahwa rata-rata saham yang diberikan kepada Pertamina mencapai 99%. Pembagian saham merupakan hak Pertamina dan dilakukan secara business to business (B to B).
”Kami menunggu kebijaksanaan presiden. Pasti beliau mempertimbangkan hal lebih luas tidak hanya aspek komersial, tapi seluruh aspek,” ujarnya. Misalnya, lanjut Sudirman, keberlanjutan kerja sama pengelolaan blok di luar negeri sebagai bagian aspek lain yang harus dipertimbangkan. ”Tidak hanya dengan Total, tapi juga dengan yang lain dalam rangka mencari kesempatan bagi Pertamina untuk akses ke luar negeri,” jelasnya.
Dia mengatakan, keputusan itu akan segera mendapatkan hasil dari Presiden. Namun, pihaknya tidak membeberkan kapan keputusan tersebut akan mengerucut dari Istana. ”Saya kira dalam waktu dekat sudah ada keputusan, jangan mendesak Presiden,” ungkap Sudirman.
Sementara, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan bahwa pemerintah sudah menetapkan pada awal Januari terjadi perpindahan dari kontraktor existing kepada Pertamina sebagai operator pengganti. Saat ini masa transisi telah berjalan dengan sebaik-baiknya sebelum berakhirnya kontrak. Di samping itu Pertamina diizinkan mengajak pihak tertentu atau kontraktor existing dalam mengelolaBlokMahakamagarke depan berjalan mulus sehingga tidak ada penurunan produksi.
Nanang wijayanto
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, bulan lalu Presiden memberikan tenggat waktu empat minggu untuk menyelesaikan masa transisi Blok Mahakam. Adapun, kesepakatannya adalah bahwa Pertamina diberi keleluasaan mengajak kontraktor existing yakni Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation ikut mengelola Blok Mahakam setelah hak mayoritas diberikan.
”Presiden bulan lalu memberi waktu empat minggu menuntaskan rekomendasi. Keputusannya sudah jelas, pemerintah memberikan hak mayoritas kepada Pertamina, kemudian Pertamina melakukan share down kepada existing kontraktor,” kata dia di Jakarta, Rabu (17/6). Sudirman mengatakan bahwa rata-rata saham yang diberikan kepada Pertamina mencapai 99%. Pembagian saham merupakan hak Pertamina dan dilakukan secara business to business (B to B).
”Kami menunggu kebijaksanaan presiden. Pasti beliau mempertimbangkan hal lebih luas tidak hanya aspek komersial, tapi seluruh aspek,” ujarnya. Misalnya, lanjut Sudirman, keberlanjutan kerja sama pengelolaan blok di luar negeri sebagai bagian aspek lain yang harus dipertimbangkan. ”Tidak hanya dengan Total, tapi juga dengan yang lain dalam rangka mencari kesempatan bagi Pertamina untuk akses ke luar negeri,” jelasnya.
Dia mengatakan, keputusan itu akan segera mendapatkan hasil dari Presiden. Namun, pihaknya tidak membeberkan kapan keputusan tersebut akan mengerucut dari Istana. ”Saya kira dalam waktu dekat sudah ada keputusan, jangan mendesak Presiden,” ungkap Sudirman.
Sementara, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan bahwa pemerintah sudah menetapkan pada awal Januari terjadi perpindahan dari kontraktor existing kepada Pertamina sebagai operator pengganti. Saat ini masa transisi telah berjalan dengan sebaik-baiknya sebelum berakhirnya kontrak. Di samping itu Pertamina diizinkan mengajak pihak tertentu atau kontraktor existing dalam mengelolaBlokMahakamagarke depan berjalan mulus sehingga tidak ada penurunan produksi.
Nanang wijayanto
(bbg)