Pertamina Pacu Proyek TBBM Sambu dan Tanjung Uban

Senin, 22 Juni 2015 - 21:30 WIB
Pertamina Pacu Proyek TBBM Sambu dan Tanjung Uban
Pertamina Pacu Proyek TBBM Sambu dan Tanjung Uban
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (persero) memastikan proyek Terminal BBM (TBBM) Sambu dan Tanjung Uban berkapasitas total 500.000 kiloliter (kl) senilai USD156 juta tuntas tepat waktu pada semester I/2016.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, Pertamina tengah membangun Terminal Automation System serta blending untuk produk HSD dan MFO berstandar internasional di TBBM Sambu.

“Dengan proyek tersebut kapasitas TBBM Sambu akan meningkat hingga mencapai 300.000 kl dengan dermaga berkapasitas LR 100.000 DWT,” ujar dia di Jakarta Senin (22/6/2015).

Untuk TBBM Tanjung Uban, Pertamina membangun tanki timbun dengan kapasitas sebesar 200.000 kl, lengkap dengan Terminal Automation System dan dermaga baru berkapasitas LR 100.000 DWT.

TBBM Tanjung Uban dilengkapi dengan fasilitas blending mogas yang dapat meningkatkan fleksibilitas pembelian impor produk premium atau HOMC 92 dan naphta.

TBBM Sambu dijadwalkan tuntas pada Maret 2016, sedangkan TBBM Tanjung Uban pada Juni 2016. Investasi yang direncanakan hingga proyek tuntas senilai USD94 juta untuk TBBM Sambu dan USD62 juta untuk TBBM Tanjung Uban.

“Saat ini, pelaksanaan proyek masih on the track. Kami harapkan WIKA selaku pelaksana EPC dapat menuntaskan pekerjaan sesuai waktu yang telah dicanangkan atau jika memungkinkan akan lebih cepat lagi,” ujar dia.

Dwi mengatakan, apabila TBBM Sambu tuntas akan menjadikan babak baru bagi Pertamina yang akan berperan sebagai storage and blending facility provider.

Selain diperlukan untuk mendukung ketahanan energi, keberadaan fasilitas tersebut dapat mendukung bisnis oil trading perusahaan di wilayah regional Asia Tenggara di masa mendatang, khususnya untuk jenis bahan bakar MFO dan HSD standar internasional.

Dengan beroperasinya TBBM Sambu berkapasitas 800.000 kl di masa mendatang, diharapkan Pertamina mampu memperoleh market share antara 5-10%, atau naik signifikan dari posisi saat ini di bawah 1%.

Total market MFO dan HSD di Selat Malaka mencapai sekitar 45 juta kl/tahun. Adapun, dengan TBBM Tanjung Uban akan menjadi super terminal mogas untuk mendukung ketahanan stok mogas/premium nasional.

“Keberadaan TBBM Tanjung Uban dengan fasilitas blending, juga dapat mengurangi pembelian impor secara spot dan memberikan fleksibilitas impor produk dengan memanfaatkan kelebihan naphta dari kilang,” tutur dia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0606 seconds (0.1#10.140)